Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

7 Tips Memulai dan Mempertahankan Gerakan Sosial di Tempat Kerja

10 November 2018   20:12 Diperbarui: 11 November 2018   10:05 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Kebersamaan dalam membangun gerakan sosial I Sumber Foto : Pixabay

5. Libatkan Para Voulenter Dalam Kegiatan Aksi
Dalam aksi/gerakan sosial janganlah kita menjalankan sendirian. Carilah patner di tempat kerja agar aksi/gerakan sosial yang kita semai tidak layu sebelum berkembang. Aksi/gerakan sosial di tempat kerja dapat memberikan value/impact bagi voluenter, libatkan mereka dalam kegiatan.

Deskripsi : Para voulenter Gerakan Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Para voulenter Gerakan Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta I Sumber Foto : dokpri
Setiap sebulan/dua bulan/tiga bulan sekali, Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta mengadakan hari penghitungan coin. Para penghitung koin dalam kegiatan hari penghitungan koin merupakan sebagian dari pendonatur koin. 

Mereka terlibat dalam penghitungan koin agar mereka merasakan donasi yang dikumpulkan. Dengan melibatkan para voulenter membuat rasa kedekatan dengan voluenter yang terlibat maupun tidak.

6. Transparansi
Dalam kegiatan aksi/gerakan sosial yang melibatkan uang didalamnnya sebaiknya transparan. Uang walaupun seratus rupiah sangatlah sensitif. Kata-kata "seratus rupiah coba klo dikumpulin dari seribu orang dan bertahun-tahun kan banyak". Untuk itu kejelasan uang donasi dari voulenter haruslah jelas.

Deskripsi : Dayat memberikan bukti penyerahan donasi kepada coiners melalui sosmed I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Dayat memberikan bukti penyerahan donasi kepada coiners melalui sosmed I Sumber Foto : dokpri
Penghitungan koin yang dilakukan dengan para pendonatur coin a chance merupakan bagian dari transparansi. Dengan melihat langsung uang yang berada di celengan dibuka dan dihitung membuat kepercayaan dari para voulenter menjadi kuat. Apalagi kami menfoto hasil penghitungan dan penyerahan uang donasi Coin A Chance lalu di upload ke social media. 

7. Delay Aksi Bila Kita Lelah, Bosan dan Riya
Ketika gerakan Coin A Chance RSKO Jakarta menapaki tahun yang ketiga (2015), rasa lelah dan bosan mulai hadir. Acapkali setan-setan menggoda dengan rasa riya. Maka pada momen tersebut sebaiknya diri kita menghentikan sementara aksi/gerakan sosial yang semai tersebut.

Pengalaman daku dan dayat (patner) men-delay aksi sosial dapat merefresh kembali tujuan dari awal yakni membantu adik-adik asuh yang kesulitan biaya sekolah. Lelah, bosan dan riya merupakan tantangan terbesar dan hal ini dapat kita atasi dengan break/istirahat dari kegiatan itu sementara. Biasanya daku dan Dayat saat timbul perasaan itu akan mendelay kegiatan penghitungan koin hingga tiga bulan bahkan lebih.

---------------------------------------------------------------------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]

Email : mastiyan@gmail.com

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun