Awalnya daku ragu-ragu, tetapi pernyataan dia cukup tepat ketika menyampaikan dalam beberapa detik SMS akan diterima di nomer yang daku miliki. Daku berfikir kalau bukan dari operator bagaimana bisa dirinya mengirimkan sms dari nomer TELKOMSEL resmi bukan dari nomer pribadi. Tanpa pikir panjang daku pun mengikuti perintahnya untuk merespon cepat SMS dengan kode 4 (empat) digit angka kurang dari 13 detik.
Setelah selesai 5 kali daku baru tersadar bahwa telah tertipu karena melihat tulisan SMS yang terkirim. Sang penipu sempat menyampaikan bahwa poin daku 600 poin jadi tersisa 100 poin dan memang benar daku memiliki 600 poin. Ia menyebutkan sisa poin tersebut dapat ditukarkan melalui ATM dan diserahkan ke kasir dengan voucher belanja sebesar Rp 1.000.000.
Daku tersadar bila diri daku telah tertipu dan penipu berusaha untuk menambah nilai penipuan. Daku pun mengerjai dirinya (penipu). Daku buat ia menelpon daku total sekitar 60 menit tanpa ditutup dengan menyampaikan bahwa sudah ke mesin ATM Indomaret terdekat dengan menyampaikan, "Maaf pak ternyata menu yang bapak sampaikan tidak ada di menu ATM".Â
Lalu daku kemudian bilang salah mesin ATM, karena penipu minta mesin ATM Mandiri, namun daku sampaikan "Saya lakukan transaksi di mesin ATM BNI dengan kartu ATM Mandiri gimana dwonk". Sang penipu menyarankan untuk mencari ATM Mandiri reguler. Daku pun hanya mengiyakan dan tidak menutup sambungan seluler.
Penipu pun menyampaikan untuk mendapatkan voucher bapak harus bertindak jujur. Daku bilang, daku akan mencari di lokasi yang lain dan ia pun tidak menutup teleponnya. Manipulasi daku balas manipulasi dengan menyampaikan kepada penipu itu bahwa sampai 3 mesin ATM di lokasi yang berbeda daku sebutkan bahwa tidak bisa menggunakan kode e-cash sesuai langkah-langkah yang ia sebutkan di mesin ATM Mandiri sekali pun.Â
Ia sepertinya mengincar saldo E-Cash dari tabungan Mandiri. Setelah terasa smartphone sudah cukup panas & daku puas mengerjai, daku tutup obrolan dengan berucap "Maaf mas cancel saja, saya sudah pusing karena abis begadang".
Terdengar ia cukup kesal dari suara-nya. "Mas jangan membantah-bantah bila tidak ada menu di mesin ATM". Akhirnya percakapan daku selesaikan dan dia pun berusaha menelpon daku kembali sebanyak 2 (dua) kali tetapi tidak daku angkat.
--------------------------------------------------------
Sekitar pukul 18.45 daku menuju Grapari di Mall Ciputra melaporkan apa yang terjadi. Salah seorang customer service berinisial T menyampaikan sudah banyak kejadian penipuan seperti ini yang dialami pelanggan Telkomsel. Ia melanjutkan bahwa penipu tersebut mengincar pelanggan lama yang konsisten melakukan pembayaran. Saya lihat bapak sudah menjadi pelanggan kami dengan nomer kartu HALLO (0811-xxxx-xxx) sejak 2011.
Penipu ini mengejar batas limit my telkomsel bapak yang berkisar 5 juta rupiah. Untuk mencegah hal ini terulang kembali bapak kami tawarkan untuk menurunkan batas limit sampai dengan 100 ribu-an.