Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perencanaan Hidup dari AXA Financial bagi Masa Kini dan Masa Depan

17 Juli 2017   15:47 Diperbarui: 21 Juli 2017   05:25 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Warisan bisa menjadi perekat atau sumber masalah, untuk itu perlu proteksi menyangkut harta / aset bagi masa depan ahli waris I Sumber Foto : Henri Sensei

Deskripsi : Games Praxis yang mirip dengan monopoli I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Games Praxis yang mirip dengan monopoli I Sumber Foto : Andri M
Dalam games ini disimulasikan mirip seperti di dunia nyata, bahwa dalam perjalanan waktu akan ada siklus-siklus keuangan dikehidupan kita. Mulai saat kita memulai perkerjaan pertama-kali kemudian mendapatkan kesempatan untuk berganti pekerjaan. Terdapat pula sebuah siklus dimana mempengaruhi ekonomi orang banyak seperti siklus boom dan siklus resesi. Pada siklus Boom semua investasi naik harganya, sedangkan untuk siklus resesi kebalikannya.

Games ini memberikan kesempatan kepada pemainnya untuk menambah penghasilan tambahan selain gaji yang didapatkan tiap putaran. Untuk menghasilkan uang tambahan bisa didapatkan melalui pergerakan nilai saham, pertumbuhan nilai properti & asuransi atau tabungan. Tetapi tidak hanya pendapatan, sama seperti kehidupan ada pula pengeluaran , yakni : masuk rumah sakit, biaya sekolah, mengontrak rumah ( bila tidak membeli property rumah ), resesi global dan terlilit hutang.

Kita bagaikan dibuka mata atas realita yang akan dihadapi kedepan dari usia masa produktif, saat mapan, berani pengambilan resiko keuangan, dan usia dimana kita harus mulai berfikir atas perencanaan keuangan yang baik agar selamat dari musibah yang tidak tau kapan datangnya.

Cerdas Mengelola Masa Depan Sejahtera

Games Praxis membuka mata, sedangkan presentasi yang dilanjutkan setelahnya yang dibawakan oleh Henri Sensei membuka wawasan daku. Tema yang dibawakan "Cerdas Mengelola Masa Depan Sejahtera". Sebetulnya daku mengharapkan seperti talkshow dimana kami para kompasianers dan tamu undangan diberikan waktu tanya-jawab. Mungkin karena keterbatasan waktu dan jadwal yang sudah disusun, cukup dipresentasikan saja.

Deskripsi : Henry Sensei memberikan pengetahuan menyangkut pengelolaan keuangan I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Henry Sensei memberikan pengetahuan menyangkut pengelolaan keuangan I Sumber Foto : Andri M
Dalam presentasinya yang dilengkapi dengan power point, Henri menyampaikan bahwa terdapat 3 (tiga) situasi di kehidupan yang tidak pasti. Yang pertama hidup sehat dan produktif, kedua hidup yang kurang sehat dan kurang produktif, yang ketiga tidak hidup dan tidak produktif. Apa yang disampaikan Henri tersebut itu merupakan keadaan yang kita semuanya akan melampaui periode tersebut.

Ada sesuatu yang menarik dalam penyampaian Henri, banyak kasus yang ditemui berkaitan pengelolaan keuangan rumah tangga. Bagi pribadi yang masih hidup sehat dan produktif akan mengumpulkan rezeki sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehidupannya dan ahli warisnya. Memang hal tersebut harus, tetapi ada hal yang banyak orang tidak sadari.

Nyatanya harta tersebut dapat menjadi perekat atau menjadi penyekat. Tidak hanya itu saja, harta dapat memberi kebahagian atau derita bagi keluarga yang ditinggalkan. Ini ditimbulkan apabila harta / aset tersebut belum diketahui secara jelas statusnya baik orang tersebut masih hidup ataupun telah berpulang.

Fakta-fakta yang muncul dimasyarakat,  harta tersebut ternyata tidak selalu Istri / Suami saling mengetahui akan keberadaan harta / aset tersebut. Apabila saling merahasiakan harta masing-masing kedepannya akan merepotkan ahli waris sang pemilik harta. Harta tersebut sebetulnya dapat digunakan oleh ahli waris untuk membiayai kehidupannya atau menyelesaikan hutang-hutang mendiang.

Selain harta yang disembunyikan, hutang juga acapkali disembunyikan. Banyak kejadian untuk menyenangkan keluarga, seseorang berhutang tanpa diketahui oleh keluarganya. Tiba-tiba penagih hutang datang untuk meminta haknya. Ahli waris pastinya kebingungan karena tidak memiliki catatan. Apalagi bila mendiang memiliki hutang yang jatuh tempo.

Namun bagaimana jika pemilik harta yang tidak menyembunyikan harta dan hutang, tetapi memiliki problema ketika meninggal menyangkut harta waris ? ..... yang terjadi kemudian para ahli waris mengalami persoalan dalam pembagian harta. Kenapa bisa begitu ? .... karena sang mendiang bisa saja tidak menetapkan surat waris atau bisa jadi warisan tersebut dihibahkan tetapi para ahli waris tidak terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun