Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kumpul Keluarga Besar bagi Anak-Anak

25 April 2022   11:53 Diperbarui: 25 April 2022   12:01 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Permainan Tradisonal Ank-anak (Foto: roemahmarthatilaar.org)

Aktivitas mudik Lebaran tidak akan lepas dari acara silaturahmi di kampung halaman. Saling mengunjungi sanak saudara yang lama tidak bertemu tentu akan menjadi momen yang menyenangkan. Di saat itulah rasa sebagai satu keluarga akan muncul kembali.

Tidak jarang di kesempatan itu sesama saudara baru bisa bertemu walaupun dalam keseharian mereka mencari nafkah di kota yang sama. Kesibukan pekerjaan yang padat dan ritme kehidupan di kota besar yang begitu cepat, seringkali menyebabkan hubungan keluarga menjadi biasa saja.

Biasa saja dalam arti hanya bertukar kabar sesekali, tanpa saling mengunjungi. Hal seperti ini banyak kita temui di kota-kota besar.

Maka di saat semua pulang dan berkumpul dengan keluarga besar, banyak sekali topik pembicaraan yang bisa menjadi bahan obrolan. Dari mulai kabar saudara sakit, anak sekolah, pekerjaan ataupun hal-hal ringan yang tidak penting tapi menarik sebagai bahan perbincangan yang santai.

Pertemuan keluarga saat hari raya ada banyak macamnya. Dari keluarga inti satu nenek kakek sampai keluarga besar dengan sebutan Trah, Bani atau yang lainnya. Pertemuan keluarga besar dengan jumlah tamu yang sangat banyak jumlahnya bisa sampai seperti orang yang sedang punya hajat. Pasang tenda bahkan juga tidak ketinggalan hiburan musik.

Dari sekian banyak anggota keluarga yang hadir, kadang-kadang kita tidak mengenalnya. Saking panjangnya bila dirunut silsilah dari keluarga yang mana dan susah menghafalkannya. Bagi bapak ibu kita atau nenek kakek yang sudah sepuh, mungkin masih bisa dijelaskan. Mereka masih saling mengenal dan saling bertukar cerita yang bisa nyambung.

Tapi seringkali bagi yang muda-muda, bahkan baru tahu kalau saudaraan. Pernah suatu ketika seorang kawan bertemu dengan kawan lain dalam acara pertemuan keluarga besar. Mereka sama-sama baru menyadari bahwa kalau dirunut secara garis keluarga mereka termasuk sepupu jauh. Padahal sehari-hari mereka sudah berteman.

Acara kumpul keluarga besar sepertinya memang ajang menyenangkan orangtua kita untuk bertemu dan bersilaturahmi. Bisa kita lihat betapa bahagianya mereka di usia yang sudah senja masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan anak, cucu, adik, kakak, keponakan, sepupu dan sebutan keluarga lain yang sangat banyak.

Tapi berbeda dengan anak-anak yang sering diajak juga dalam acara keluarga besar seperti ini. Mereka hanya tahu bahwa semua adalah saudara tetapi tidak mengenal dengan baik satu per satu. Mungkin hanya sepupu-sepupu dari satu kakek nenek yang sering mereka temui.

Tidak sedikit kita jumpai dalam acara-acara seperti ini, mereka sibuk dengan gadget masing-masing. Untuk sesaat mereka masih bisa menikmati suasana. Namun kalau kejenuhan mulai mampir di benak mereka, wajah-wajah lelah dan bosan akan mengganti keceriaan itu.

Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi rasa bosan anak-anak di saat menunggu orang tua mereka bercengkerama dengan saudara-saudaranya. Dalam beberapa kesempatan pertemuan keluarga besar kami, anak-anak yang sudah berusia remaja menjadi panitia untuk mengadakan permainan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun