Mohon tunggu...
Sulthonah Rakha Lintang
Sulthonah Rakha Lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Prodi Psikologi

saya adalah mahasiswa semester pertama

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Seorang Anak Bisa Marah?

1 Desember 2022   17:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   17:03 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika anda memiliki seorang anak balita dan sedang berkumpul dengan keluarga besar, tiba-tiba ada suara teriakan di taman belakang, yang mana si kecil sedang bersama sepupunya yang umurnya tidak jauh beda. Ternyata si kecil ingin bermain mobil-mobilan dengan sepupunya, tetapi sepupunya tidak mau. Alhasil si kecil marah hingga berteriak.

Umumnya anak balita untuk mengontrol emosinya masih berkembang. Pada usia 2 tahun si kecil belum memahami emosinya apa. Kemudian pada usia 3 tahun si kecil mulai paham bahwa ada penyebab timbulnya suatu emosi. Ketika si kecil masuk ke usia 4-5 tahun sudah bisa mengetahui, kalau seseorang marah kepadanya ia pasti akan bereaksi, misalnya, ketika si kecil marah karena di pukul oleh temannya, otomatis si kecil akan memukulnya balik.

Lalu mengapa seorang anak bisa marah?

  • Di luar kemampuannya 

Pernahkah si kecil marah-marah pada saat menyusun balok kemudian roboh? Hal itu karena kemampuannya tidak sekuat keinginanya sehingga membuatnya kesal.

  • Suasana Hati yang Terganggu

Hal ini bisa membuat si kecil marah, karena suasana hatinya mudah berubah, karena belum mampu mengontrol emosinya. Namun yang menjadi PR untuk para orang tua adalah kenali dan pahami apa yang dirasakan oleh si kecil untuk mengembalikan suasana hatinya.

  • Pengaruh dari Luar

Menurut Professor Human Development di Cornell University, AS, sekaligus penulis Parents Under Siege, Kekerasan yang ditampilkan dalam televisi bisa membuat anak menjadi pemarah atau video games yang terdapat kekerasan bisa membuat si kecil agresif.

  • Meniru Perilaku Orang Lain

Si kecil mudah meniru perilaku orang lain, misalnya ketika anda sedang marah-marah, akhirnya si kecil berpikir bahwa perilaku tersebut adalah hal yang wajar. Kadang si kecil marah-marah supaya keinginannya bisa dituruti atau mencari perhatian orang lain.

  • Suka Dilarang-larang

Sebagai orang tua pasti ingin melakukan yang terbaik untuk si kecil. Oleh karena itu orang tua membuat segala aturan untuk kebaikan bagi si kecil, tapi kadang aturan tersebut tak disukai oleh anak. Yaps, itulah penyebab si kecil suka marah-marah saat dilarang  keinginannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun