Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Minat dan Bakat, Mana yang Kamu Pilih?

24 September 2020   17:51 Diperbarui: 24 September 2020   18:00 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakat dan minat, sering kali mendengar dua istilah tersebut. Dua istilah yang sebagian membuat orang merasa pusing seribu kali memikirkannya, dua istilah membuat orang merasa bersemangat seribu kali dalam hidupnya. Kamu termasuk yang mana?

Sekilas dua istilah tersebut mempunyai makna yang sama. Namun setelah ditelusuri lebih dalam, dua istilah tersebut jauh berbeda dari yang kita bayangkan. Jika ada orang bertanya padamu "Mana yang kamu pilih, bakat atau minat?"

Tentu pertanyaan tersebut membuat kita bingung. Karena kedua istilah tersebut sama bagusnya untuk diri kita dimasa depan. Ada yang berpendapat, minat bergantung pada bakat. Ada yang berpendapat bakat bergantung pada minat.

Pengertian minat adalah keinginan kita mempelajari sesuatu yang berdasarkan keinginan atau suka. Sedangkan bakat adalah kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir.

Lantas, mana yang akan kita pilih untuk menentukan masa depan kita?

Bila ditelusuri lebih lanjut, keduanya mempunyai potensi yang sama besar. Antara kekuatan bakat dan kekuatan minat, semunya memiliki superpower yang sangat besar pengaruhnya dalam hidup.

Saya akan memberikan contoh sederhana

Misalnya si Reza memiliki minat tinggi terhadap permainan gitar, karena ayahnya seorang pemain gitar handal. Di sini, si Reza meminati permainan gitar bukan bawaan lahir melainkan lingkungannya yakni ayahnya. Dia terus bekerja keras sampai keinginannya terkabul.

Misalnya si Budi sempat belajar gitar di sekolah. Meski ia tidak menyukainya tapi kalau berbakat maka ia akan mahir bermain gitar. Bahkan lebih unggul dari yang lain. Padahal dia dibesarkan di keluarga pembisnis, bukannya musisi.

Bakat sudah ada sejak kita lahir dalam diri kita. Seseorang yang lahir dengan bakat terkadang belum menemui bakatnya hingga sekarang. Padahal bakat tersebut melekat erat dalam dirinya. Itulah sebabnya kenapa sifat bakat tidak mudah dikenali, kita harus mencoba ini dan itu. Agar tahu apa bakat kita sebenarnya. Diri kita sendiri saja tidak tahu apalagi orang lain.

Berbeda dengan minat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan seiring perkembangan usia. Tak perlu bersusah payah mencari minat dalam diri, karena sifat minat mudah dikenali. Hanya mengandalkan hasrat keinginan saja, kita sudah memenuhi apa itu 'minat'.

Mencari bakat adalah hal yang sulit. Karena hanya diri kita lah yang harus menemukan. Bakat akan ketemu bilamana kamu mempelajari hal baru dengan cepat tanpa memerlukan waktu lebih banyak untuk berlatih. Seperti contoh diatas tadi. Si Budi sebenarnya tidak suka bermain gitar, tetapi kemampuan bermain gitar jauh lebih unggul daripada yang lain. Ia tidak perlu bersusah payah memetik gitar dan menghapal kunci-kuncinya. Jika saja Budi sering berlatih gitar, mungkin saja Budi dan Reza akan sama-sama hebatnya.

Akan tetapi bila bakat yang tidak diasah, akan tenggelam dan menghilang dari diri kita sendiri. Jika si Budi memutuskan untuk berhenti bermain gitar, bakat itu akan usang dan rusak bahkan hilang layaknya benda baru yang menjadi rongsokan entah kemana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun