Minat baca generasi milenial terbilang masih sangat rendah. Hal ini di karenakan generasi milenial lebih tertarik dengan gadget. Dengan gadget mereka bisa mengakses apa saja, bergelut di dunia maya, bermain game online, dan kegiatan lain yang mengakses internet dibandingkan membaca buku.
Sebuah studi yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 mengenai "Most Literate Nations in The World" menyebutkan bahwa Indonesia menempati rangking 60 dari 61 negara dalam hal literasi. Hal tersebut sangat memprihantikan karena Indonesia berada di urutan kedua terbawah. Padahal banyak sekali manfaat apabila kita membaca buku. Dengan membaca buku dapat memelihara keremajaan otak. Study dari Rush University Medical Center menyatakan bahwa membenamkan diri didalam buku bisa memperpanjang usia pikiran.
Selain itu, fakta unik membaca buku yang tidak disadari orang-orang yaitu membantu untuk menemukan jati diri. Mengapa demikian ? Karena dengan membaca buku akan membantu meningkatkan kemampuan imajinasi dan kesadaran akan siapa diri kita sebenarnya. Tidak hanya itu, pola tidur akan lebih sehat untuk orang yang menderita insomnia membaca buku sebelum tidur dapat dijadikan sebagai pengantar tidur. Kebiasaan ini dapat membuat otak mengirimkan sinyal pada tubuh sebagai waktu untuk tidur.
Berdasarkan hasil survei World Culture Index Score 2018 Indonesia menempati urutan ke-17 dari 30 negara. Sungguh, hal tersebut  menggambarkan bahwa kegemaran masyarakat Indonesia dalam membaca meningkat. Nah, dengan demikian minat baca di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar generasi-generasi milenial yang akan datang mempunyai kepribadian yang lebih baik.
