Tanaman titonia/paitan sering dijumpai diberbagai tempat seperti pinggir jalan atau halaman yang sudah tidak terawat dan biasanya hanya berupa tanaman liar yang dibiarkan tumbah, Titonia ini merupakan bahan pupuk kopos karena terdapat bakteri pelarut dan fosfat yang penting bagi tanaman dan juga alternatif alami tanpa harus membeli pupuk buatan pabrik, Pupuk organik paitan mampu meningkatkan bobot segar tanaman karena mudah terdekomposisi dan dapat menyediakan nitrogen dan unsur hara lainnya bagi tanaman (Widiwurjani dan Suhardjono 2006).
Tanaman membutuhkan nutrisi untuk bisa tumbuh dan berkembang. Tanaman akan mengambil nutrisi dari tanah tempat dia tumbuh untuk mendapatkannya. Namun terkadang, tanah tidak menyediakan nutrisi yang sesuai. Itulah kenapa tanaman membutuhkan pupuk sebagai sumber nutrisi tambahan. Pupuk merupakan salah satu bahan yang mengandung unsur hara atau nutrisi yang berguna untuk tanamna. Hal ini juga bermanfaat untuk tumbuh kembang tanaman
Beberapa unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), Nitrogen (N), sulfur (S), magnesium (Mg), kalsium (Ca), kalium (K), besi (Fe) dan lain-lain jika tanaman kekurangan maka pertumbuhanya akan terganggu.
Tumbuhan Paitan telah di ketahui memiliki potensi sebagai suplemen pupuk organik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, mampu mengurangi polutan dan menurunkan tingkat jerap P, Al, dan Fe aktif. Pupuk organik paitan mampu meningkatkan bobot segar tanaman karena mudah terdekomposisi dan dapat menyediakan nitrogen dan unsur hara lainnya bagi tanaman.
Pupuk organik yang berasal dari bahan tanaman ini dapat bermanfaat untuk menambah bahan organik dan unsur hara tanah maka dari itu bahan ini adalah alternatif yang mudah di manfaatkan dan dibuat oleh siapa saja. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai bahan kompos. Pemberian kompos penting bagi perbaikan sifat fisik, kesuburan kimiawi (peningkatan kadar N, P, K, dan Mg tanah) dan peningkatan kehidupan biota tanah, sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah.
Keuntungan menggunakan paitan sebagai bahan organik untuk perbaikan tanah adalah kelimpahan produksi biomas, adaptasinya luas dan mampu tumbuh pada lahan sisa atau pada lahan marginal. Paitan mengandung senyawa larut air (gula, asam amino, dan beberapa pati), dan bahan kurang larut (pektin, protein, dan pati kompleks) serta senyawa tidak larut (selulosa dan lignin) (Purwani 2011).
Kandungan hara pada daun dan batang paitan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang kotoran ayam atau jerami padi oleh karena itu paitan ini dapat digunakan sebagai pupuk ramah lingkungan, dapat menambah kesuburan tanah dan bahkan dapat meningkatkan produktifitas tanaman, . Namun pemanfaatanya masih kurang karena masyarakat sendiri belum menyadari akan manfaat dari tanman gulma satu ini
