Mohon tunggu...
M roudlotul atfal
M roudlotul atfal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Nabi Muhammad SAW Berdagang di Negeri Syam

3 Oktober 2022   12:41 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:50 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada usianya yang hampir 25 taun, abu Tholib merasa bahwa Muhammad sudah cukup dewasa. Baik untuk berdagang maupun melindungi dirinya sendiri. Kebetulan saat itu abu tholib mendengar bahwa siti khadijah, seorang saudagar yang sangat kaya sedang membuat rencana untuk mengadakan sebuah kafilah dagang besar untuk pergi ke Syam. Lalu dipanggillah Muhammad oleh abu tholib.

"wahai anakku," kata abu tholib 

"sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang berkecukupan. Bahkan, akhir-akhir ini kita semakin tertekan. Aku dengar, Khadijah mengupah dua ekor anak unta. Tetapi aku tidak setuju kalau hanya sebesar itu. Setujukah kamu kalau aku membicarakan ini dengan dia?" tambahnya

Muhammad menyetujui usul itu, maka berangkatlah pamannya kepada khadijah ( beberapa sumber mengatakan Muhammad sendiri yang mengajukan khadijah untuk berangkat). Diusulkan kepada khadijah agar Muhammad dibayar 4 ekor anak unta, karena Muhammad berbeda dengan yang lain. Khadijah sendiri sudah lama mendengar tentang kepribadian dari Muhammad, sehingga sia menyetujui usulan itu. 

Berangkatlah Muhammad bersama Maisarah, budak siti khadijah. Perjalanan ini membuatnya terkenang dengan perjalanan sebelumnya ketika dia masih berusia 12 taun, hanya saja, kali ini, Muhammad sudah cukup dewasa sehingga dia bisa bergerak lebih leluasa. 

Selain berdagang, disela sela waktunya, Muhammad pun menemui para rahib dan pendeta. Mereka akan berbincang dan berdebat, belajar mengenai agama-agama samawi. 

Muhammad sendiri ternyata memiliki bakat yabg luar biasa dalam melakukan perdagangan karena dia memperoleh keuntungan yang sangat besar, keuntungan itu belum pernah dicapai sebelumnya. Hal itu membuat Maisarah terpukau dan terkejut dengan kemampuan Muhammad. Ternyata, pulang dari perjalanan, muhammad juga membelikan barang barang yang disukai oleh khadijah.

Ketika sampai kembali ke mekkah dan bertemu siti khadijah, Muhammad bercerita tentang pengalamannya dan bagaimana memperoleh keuntungan. Khadijah begitu mengaguminya, ketambahan maisaroh yang bercerita mengenai muhammad, bagaimana pemuda ini begitu sopan, jujur, memperlakukan langgananan dengan baik dan pintar. Dengan cepat, kekaguman pun berubah menjadi cinta. 

Tetapi bagaimana? Khadijah sendiri usianya 40 taun, dia juga seorang janda. Sementara itu, muhammad pemuda yang masih berusia 25 taun. Apakah Muhammad mau?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun