Mohon tunggu...
Raja Muhammad Kadri
Raja Muhammad Kadri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Raja muhammad kadri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Ingkari Ilmu Para Ulama

24 April 2020   06:58 Diperbarui: 24 April 2020   07:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hingga saat ini wabah virus corona masih belum berakhir, bahkan dibeberapa daerah ada yang kian hari kian bertambah orang yang terjangkit virus corona. Sehingga pemerintah mengambil langkah untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi daerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah.

Hal ini diberlakukan selama 14 hari, apabila dalam 14 hari dapat terputus mata rantai penyebaran virus tersebut maka secara otomatis PSBB tidak di berlakukan lagi. Namun sebaliknya apabila dalam 14 hari  ini tidak berhasil maka akan diperpanjang.

Dalam pemberlakuan PSBB ini dukungan masyarakat sangat diperlukan terutama umat Islam, karena umat Islam yang dominan melakukan ritual ibadah secara bersama seperti sholat berjamaah 5 kali dalam satu hari, ditambah dengan sholat jum'at dan kegiatan pengajian lainnya yang melibatkan orang banyak.  

Para Ulama baik dikalangan NU, Muhammadiyyah, dan komisi Fatwa MUI telah sepakat memfatwakan bahwa untuk sementara waktu kegiatan yang melibatkan orang banyak untuk tidak dilakukan termasuk sholat berjamaah di masjid atau mushola.
Fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama bukanlah tanpa dasar, mereka menetapkan berdasarkan ilmu dan setelah terjadi perdebatan dan diskusi yang sangat "alot"  untuk sampai kepada kesepakatan bahwa untuk sholat berjamaah tidak dilakukan di masjid atau mushola.

Namun dibeberapa tempat ada juga umat Islam yang "membandel", tidak mau mengindahkan fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama. Mereka bukannya sami'na wa atho'na tetapi malah sami'na wa ashoina.

Sikap umat Islam yang membandel ini pada akhir nya apabila terjadi penularan virus di masjid atau mushola, akan memberikan citra buruk pada Islam itu sendiri. Karena akan dicap sebagai umat yang 'membandel' tadi dan tidak taat kepada aturan para pemimpin.

Mari kita ingat kembali kasus penularan virus corona ini, dibeberapa daerah dibawa oleh beberapa orang yang pulang dari acara Tablig Akbar dimalaysia yang dilakukan dimasjid. Juga kasus dimalaysia banyak Jamaah Tablig yang terkena virus ini juga akibat berkumpul di masjid.

Sekali lagi mari kita taati para ulama dan patuhi pemerintah karena merekalah ulil amri yang Allah suruh kita untuk taat. Satu contoh kecil peran ulama adalah tentang wajibnya shalat. Allah di dalam al-Qur'an tidak pernah mewajibkan shalat tetapi para ulama lah yang mewajibkan shalat, karena mereka paham agama, punya ilmu sehingga bisa menangkap pesan Allah tersebut. Untuk itu jangan ingkari ilmu para ulama. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun