Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Yang Pilih "Ngeri-Ngeri Sedap" Bukan Oscar tapi Deddy Mizwar

15 September 2022   11:10 Diperbarui: 15 September 2022   11:22 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu, dunia perfilman kita sempat heboh oleh kasus Livi Zheng. Kehebohan ini terjadi akibat pernyataan sutradara Bali Beats of Paradise tersebut yang mengklaim filmnya bersaing dengan Avengers di ajang Oscar.

Tentunya klaim tersebut mendapat banyak pertentangan dari sineas tanah air. Salah satu yang paling vokal adalah sutradara Joko Anwar. Bahkan keduanya sempat berdebat panas di salah satu acara televisi yang sengaja mempertemukan mereka.

Apakah klaim Livi Zheng salah?

Kita simak dulu faktanya. Film Livi yang didaftarkan ke Oscar memang bukanlah produksi Indonesia tapi diproduksi di Hollywood. Dengan kata lain, sangat mudah bagi Livi untuk 'eligible' mendaftarkan diri ke Oscar.

Namun klaimnya yang seakan-akan mengatakan bahwa 'film Indonesia masuk Oscar' ini yang menurut Joko Anwar berpotensi menimbulkan salah persepsi di mata masyarakat. Sehingga Joko Anwar meminta Livi untuk tidak klaim berlebihan.

Dari kasus ini sebetulnya kita bisa belajar, bahwa masyarakat perlu mencari bahan bandingan tentang suatu informasi. Dan tidak serta merta langsung overproud ketika menyangkut 'luar negeri'.

Tapi rupanya kondisi seperti ini, selalu berulang ketika terjadi peristiwa pengumuman film Indonesia yang menjadi wakil untuk berkompetisi di Oscar.

Tentang Best International Feature Film

Di ajang Oscar ada satu kategori yakni "Best International Feature Film" atau sebelumnya juga dikenal dengan Best Foreign Film. Kategori ini diperuntukkan untuk film-film di luar produksi Amerika Serikat. Jadi setiap negara berhak mengirimkan wakilnya untuk kategori ini. Dan akan bersaing bersama-sama dengan negara lainnya.

Indonesia sendiri pertama kali mengirim wakilnya ke ajang Oscar pada penyelenggaraannya yang ke- 60 tahun 1987 lewat film Naga Bonar. Tahun-tahun selanjutnya Indonesia hampir tidak pernah absen mengirim wakilnya.

Beberapa film seperti Tjoet Nja' Dhien, Daun di Atas Bantal, Biola Tak Berdawai, Gie, Berbagi Suami, Soekarno, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, dan Kucumbu Tubuh Indahku pernah juga dikirim untuk berkompetisi di kategori Best International Feature Film.

Termasuk yang terbaru adalah film Yuni yang menjadi wakil Indonesia di ajang Oscar 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun