Mohon tunggu...
Raja FannyFatahillah
Raja FannyFatahillah Mohon Tunggu... Aktor - Pemuda Bersayap Mancanegara Berkaki Nusantara

Hidup sekali, Berfikir dua kali, Bertindak dengan pertimbangan berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

91 Tahun Al-Jam'iyatul Washliyah: Meneguhkan Peran Al Washliyah sebagai Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

29 November 2021   12:20 Diperbarui: 29 November 2021   13:32 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

30 November 2021, genap sudah usia ormas Islam terbesar di Sumatera Utara yaitu Al Washliyah berusia 91 tahun. 91 tahun sudah ormas Islam ini membersamai perjuangan republik Indonesia. Hampir satu abad juga Al Washliyah menjadi pilar penting dalam membangun peradaban penddikan di Indonesia. 

Ratusan lembaga pendidikan dimulai dari tingkatt dasar, menengah, hingga tingkat universitas telah mewanai dunia pendidikan nusantara. Sudah banyak juga tokoh-tokoh Al Washliyah yang menjadi ulama besar di Republik ini. 

Tentunya di usia yang sangat matang ini Al Washliyah dihadapkan beberapa tantangan yang semakin besar. Era globalisasi serta digital 4.0 rupanya membuat banak dinamika terhadap ormas-ormas islam di Indonesia tak terkecuali Al Washliyah. 

Tema HUT Al Washliah kali ini adalah " meneguhkan peran Al Washliah sebagai peekat persatuan dan kesatuan bangsa'.  Tema besar ini tentu menjadi renungan bersama bagi seluruh kader-kader Al Washliyah seluruh Indonesia.

 Al Washliah sebagai rumah besar setidaknya mmiliki 3 tantangan utama untuk menjawab poblematika psatuan dan kesatuan bangsa yang belakangan ini seperti mendapatkan permasalahan diantara satu golongan masyrakat dengan yang lainnya. 

1. Al Washliyah mesti meneguhkan sikap sebagai "Washl" dimata Umat Islam

Nama Al Washliah sendiri diambil dari kata dasar "washl" yang artinya menghubungkan antara satu dengan yang lainnya. Hari ini sikap menghubungkan di Al Washliyah sepertinya mulai tergerus oleh zaman. 

Al Washliyah sejatinya menjadi motor penyatuan ditengah bangsa hari ini seperti hilang dari peredaran dikarenakan banyak kader yang lebih mementingkan kepentingan sesaat pribadi atau golongannya saja. sudah seharusnya Washliyah dikembalikan kepada khitah nya yaitu berdakwah di jalan ALLAH swt.

 Kedepannya Al Wasliyah tidak boleh lagi dijadikan onum-oknum tertentu hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau golongannya. kemunduran Al Washliah sendiri ditengarai terjadi karena egosentris oknum-oknum tersebut yang menjadikan washliyah hanya sebagai "Kapal Politik disaat menatap momentum kontestasi politik lima tahunan. 

Ketika momen pemilu sudah dekat, banyak kader-kader berbondong-bondong mengaku sebagai kader Washliyah agar mendapatkan simpatisan dari warga Al Jam'iatul Washliyah. Sehingga nilai-nilai tersebut sangat bertolak belakang dari shibghoh Al Washliyah yang dipejuangkan oleh tokoh pendiri Al Washliyah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun