Mohon tunggu...
Raja FannyFatahillah
Raja FannyFatahillah Mohon Tunggu... Aktor - Pemuda Bersayap Mancanegara Berkaki Nusantara

Hidup sekali, Berfikir dua kali, Bertindak dengan pertimbangan berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Israel Kembali Berulah, 3 Skema Ini Dapat Menghentikan Konflik di Palestina...

9 Mei 2021   23:25 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:30 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Seperti tak ada habisnya, itulah kata yang dapat kita lontarkan melihat konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Sebagai seorang muslim saya mengutuk keras perlakuan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat palestina ketika sedang beribadah tarawih di masjid Al Aqsa beberapa hari lalu. Apapun alasan pemicunya, sungguh perbuatan anarki ini tidak dapat ditolerir. Tindakan serupa selalu terjadi ketika hari-hari di bulan Ramadhan beberapa tahun belakangan ini. Padahal Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat muslim untuk dapat bebas beribadah sebanyak-banyaknya dan mengumpulkan pahala berlipat ganda. Namun, hal tersebut sepertinya tak dirasakan oleh umat muslim di Palestina. Mereka harus mengisi ibadah Ramadhan di tengah dentuman senjata bahkan gas air mata. Lantas seperti apa kita sebagai umat muslim dan masyarakat global menyikapi konflik berkepanjangan ini? Setidaknya ada 3 skema yang dapat sedikit meredakan bahkan memungkinkan dapat menghentikan konflik di palestina tersebut. Apa itu? Berikut 3 skema yang dapat mengentikan konflik Palestina dan Israel...

1. Two States Solution

adalah langkah yang sudah lama digaungkan oleh Uni Eropa dan negara-negara lainnya di PBB. Bahkan negara kita, Indonesia telah menegaskan kembali gagasan tersebut pada 2015 untuk segera diterapkan. Namun banyak poin-poin yang justru tidak disepakati bersama oleh Israel dan Palestina. Pihak Palestina lewat hamas tidak sepakat dengan opsi tersebut tanpa pengembalian tanah yang direbut Israel dari Palestina. Sedangkan Israel pun menolak untuk mengatakan bahwa mereka merebut tanah Palestina. Namun two states solution adalah langkah jitu jika dilakukan secara adil oleh dewan keamanan PBB. Bagaimana caranya? PBB dapat memediasi secara konkret dengan memulai gerakan negosiasi panjang dengan kedua belah pihak. perlahan tapi pasti, PBB dapat hadir untuk dapat membina kelompok-kelompok politik kedua pihak untuk segera menyepakati konsep tersebut. tidak mudah memang, akan tetapi jika dilakukan dengan langkah-langah elit akan dapat menemukan titik terang. masalahnya apakah elit-elit yang terlibat berkeinginan mendamaikan atau tidak? 

2. Langkah Konkret Indonesia " As a Leader" 

Indonesia merupakan negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Tentunya sebagai orang Indonesia kita mesti menganalisa apa yang seharusnya kita lakukan sebagai bangsa muslim terbesar di dunia. Dengan begitu kita tak melulu berbicara perihal sumbangan dana, pembangunan rumah sakit, sekolah dan masjid-masjid di Palestina. memang semua itu sangat penting dan dibutuhkan. akan tetapi saudara kita di Palestina jauh lebih membutuhkan peran kita " As a Leader!". Apa yang bisa kita lakukan ? Tak banyak memang, tapi setidaknya ada kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia, yaitu Trust dari negara-negara muslim di dunia. Indonesia dapat melihat peluang ini untuk menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa muslim di dunia. OKI, Liga Arab, dan organisasi berbasis islam lainnya sangat dekat dengan Indonesia sebagai negara muslim terbesar didunia. Kita dapat mengambil momen untuk mengkonsolidasi kekuatan negara-negara muslim di dunia dalam keberpihakannya terhadap kemanusiaan di Palestina. Tentu langkah tersebut sangat mungkin dilakukan oleh kita saat ini, tinggal apakah negara kita mau hadir secara mendalam terhadap tragedi kemanusiaan tersebut atau tidak...

3. Bargaining Position Timur Tengah dengan USA 

Timur Tengah memang sedang dalam posisi yang terpecah belah. akan tetapi bukan berarti ia kehilangan taji nya dalam memainkan peran politik di kawasan global. Sebut saja Saudi, yang memiliki bargaining position dengan Amerika dan negara-negara Eropa lainnya. Walaupun pandangan politik di timur tengah saudi dengan Yaman sangat berbeda, tentunya jika ada mediator tunggal untuk kedua negara tersebut tentunya dapat membuat mereka terkonsolidasi. Apalagi Saudi memiliki pasokan minyak terbesar terhadap kawasan Amerika dan Eropa. kemudian secara khusus juga Amerika sangat dibantu Saudi dalam meredam pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. US dan Saudi juga memiliki kerjasama kontrak militer dengan harga yang fantastis. tentunya Bargaining position Saudi Arabia sangat strategis bagi Amerika. Dan sangat mungkin dengan mudahnya saudi meminta USA dan Israel untuk melakukan negosiasi terhadap konflik di Palestina. Namun lagi-lagi, apakah Saudi mau melakukan hal tersebut? Mengingat pandangan sosial Saudi Kingdom tak selalu sama dengan umat muslim di kawasan Timur Tengah.. 

Itulah sekilah pembahasan 3 skema yang dapat menghentikan konflik Palestina dan Israel yang dapat kita lakukan sebagai manusia. Namun tetap saja sebaik kekuasaan adalah milik Allah swt yang telah memiliki rencana terhadap semua ini. tentu penjelasan diatas merupakan pola berfikirsebagai manusia yang berusaha untuk mengirimkan pandangan konsep terhadap konflik tersebut. Secara keseluruhan dapat disimpulkan adalah konflik kekerasan di Palestina bukan hanya soal agama, namun kemanusiaan,  politik, budaya, dan keserakahan elit global. Diatas politik ada rasa kemanusiaan yang tak akan dapat di jual oleh apapun. Terimakasih...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun