Mohon tunggu...
Raja FannyFatahillah
Raja FannyFatahillah Mohon Tunggu... Aktor - Pemuda Bersayap Mancanegara Berkaki Nusantara

Hidup sekali, Berfikir dua kali, Bertindak dengan pertimbangan berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai 93 Tahun Al Washliyah, Berkhidmat untuk Negeri

21 Februari 2021   19:50 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:15 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Logo Milad Al Washliyah Ke 93 TH 

9 Rajab 1442 H tepat 93 tahun yang lalu, Al Jam'iyatul Washliyah lahir sebagai ormas Islam berbasis dakwah di Sumatera Utara. Al Washliyah hadir ditengah masa pra kemerdekaan, dengan membantu para tokoh-tokoh kemerdekaan dalam menyampaikan pesan pentingnya persatuan melawan pejajahan. 

Tokoh-tokoh pendiri Al Washliyah tak lelah dari satu tempat ke tempat lain demi menyampaikan pesan dakwah dan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia. Selepas kemerdekaan NKRI 1945 pun Al Washliyah tetap menjadi mitra pemerintah dalam membantu percepatan transisi kemerdekaan. Baik dibidang sosial, pendidikan, serta keagamaan masyarakat. Tak ayal dalam beberapa moment tampak pendiri Al Washliyah menemui presiden Soekarno untuk berdiskusi tentang permasalahan bangsa dan keumatan Indonesia pada saat itu.

Generasi tokoh Al Washliyah kala itu memiliki pesan bahwa Islam harus diajarkan secara rahmatan lil alamin. Sebagai ormas yang bersikap "Washal" Al Washliyah memiliki peran untuk menjadi jembatan baik bagi kaum islamis maupun kaum nasionalis yang terkesan sulit untuk berkolaborasi. Memasuki masa orde baru, Ormas Islam Al Washliyah masih tetap menjadi pilar penting kebangsaan dan keumatan kala itu. Al Washliyah mulai mengembangkan sayap-sayap dakwah seantero nusantara. 

Beberapa wilaya-wilayah AW didirikan pada masa orde baru. Al Washliyah juga aktif dalam percaturan organisasi Islam yang dinaungi oleh MUI. Bahkan Al Washliyah juga tercatat sejarah sebagai salah satu pendiri organisasi MUI. Tak sedikit moment kala itu Alwashliyah menjadi penengah umat dalam perbedaan pendapat antara NU dan Muhammadiyah. Hingga pada saat reformasi digaungkan pada 1998, Al Washliyah tetap pada habitatnya yaitu menjadi mitra independen pemerintah serta masyarakat dalam menentukan sikap menghadapi permasalahan kebangsaan dan keislaman.

Tak terasa memasuki tahun 1442 H Al Washliyah berusia 93 tahun hijriyah. Artinya hampir satu abad Al Washliyah mewarnai kehidupan kebangsaan dan keislaman di negara Indonesia. Banyak dinamika yang telah dilalui oleh generasi bulan sabit lima dari masa ke masa. Lantas bagaimana seharusnya sebagai warga Washliyah memaknai 93 tahun kiprah Al Washlyah dalam mewarnai negeri tercinta ini? Berikut adalah poin-poin yang dapat menjadi ibrah bagi warga Alwashliyah khususnya dan untuk perkembangan Al Washliyah kedepannya.

1. 93 tahun berkhidmat untuk Ibu Pertiwi

Sudah banyak kegiatan positif yang sudah dilakukan Al Washliyah pada negeri ini, akan tetapi apakah mayoritas ikhtiar kita telah berpengaruh terhadap keharmonisan umat dalam menjalankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di Indonesia? Tentu belum maksimal. Harapan inilah yang mesti ditangkap generasi Al Washliyah kedepannya. Dimasa yang akan datang, Al Washliyah diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam pengembangan dakwah, pendidikan, amal sosial di kalangan masyarakat pedalaman dari sabang hingga merauke. Sebenarnya pola tersebut sudah dilakukan oleh Washliyah belakangan ini.

 Akan tetapi kualitas serta kuantitas ritme dakwah mesti di poles menjadi sistem baru agar dapat mengalami perkembangan yang efektif. Teknisnya, Al Washliyah diharapkan memiliki suatu akademi modern dalam menyeleksi, melatih, memproduksi Dai-Dai berkualitas. Tentunya dengan mempunyai sistem yang modern dalam mencetak dai-dai berkualitas untuk ditempatkan didaerah terpencil, tentunya akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi ketimpangan sosial pada semua lapisan masyarakat.

2. Al Washliyah mesti memiliki ciri khas dakwah tersendiri

Dakwah, Pendidikan, Amal Sosial merupakan 3 grand design Al Washliyah selama perkembangannya. Secara umum pola tersebut sangat berimplikasi positif terhadap masyarakat. Disisi lain, Al Washliyah hadir dengan tokoh kharismatik nan cerdas yaitu Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis yang terkenal sebagai ulama terkenal di Sumatera Utara. Tuan Arsyad juga terkenal sebagai ahli kristologi dalam mengcounter iklim kristenisasi yang marak terjadi pada saat itu.Hal tersebut merupakan keunggulan Al Washliyah dari ormas islam lainnya yang dapat dikembangkan kedepannya. Dengan kata lain Al Washliyah mesti memiliki konsep yang merangkul para mualaf yang ingin belajar keislaman. Konsep dakwah yang diajarkan Tuan Arsyad sangat disukai oleh mualaf pada saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun