Mohon tunggu...
Raja FannyFatahillah
Raja FannyFatahillah Mohon Tunggu... Aktor - Pemuda Bersayap Mancanegara Berkaki Nusantara

Hidup sekali, Berfikir dua kali, Bertindak dengan pertimbangan berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napak Tilas Maktab Islamiyah Tapanuli

29 Agustus 2020   20:24 Diperbarui: 29 Agustus 2020   20:14 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Buku Maktab Islamiyah Tapanuli 1918-1942 IAIN PRESS. Foto: dok, pribadi

Pendidikan islam di indonesia telah berlangsung lama sejak masuknya islam ke nusantara. Ditambah berlangsungnya proses migrasi para pedagang dan mubaligh dari timur tengah yang hijrah menuju ibu pertiwi yang berujung pada pembentukan komunitas-komunitas masyarakat muslim di nusantara. Setelah masyarakat islam terbentuk, maka yang menjadi perhatia utama adalah mendiikan rumah ibadah seperti masjid, surau, ataupun langgar. Konsentrasi mendirikan bangunan ibadah adalah untuk tetap menyebarkan syiar islam dan pendidikan islami bagi masyarakat.

Pada perkembangannya, di beberapa daerah di Indonesia berdiri lembaga-lembaga pendidikan Islam. Sebuah spectrum pendidikan yang terbentuk melalui akulturasi agama dengan budaya serta adat di daerah masing-masing. Sebagai contoh, di Aceh lembaga pendidikan disebut sebagai " Meunasah, dayah, atau rangkang." sementara itu di Jawa disebut sebagai "Pesantren". Sedangkan di Sumatera Barat disebut " surau". meskipun hubungan kultural ketiga etnis diatas sudah berlangsung lama, tetap saja lembaga pendidikan ketiganya tidak berkembang di Sumatera Utara. Lantas siapa yang mengembangkan pertama kali pendidikan islam di sumatera utara? 

Diawali oleh perkebunan tembakau sultan deli, yang mempekerjakan para tenaga kerja dari berbagai daerah di nusantara. Kemajuan perkebunan tentunya membuat masyarakat di kota medan atau deli menjadi sangat heterogen. Kemajuan tersebut menyebabkan semakin dibutuhkan tenaga-tenaga kerja terdidik. Yang tentunya memaksa pemerintah belanda mendirikan beberapa sekolah umum baik bagi para kompeni ataupun pribumi.

Pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah untuk orang belanda bernama eerste school voor openbare ondeiwijs pada tahun 1888. sedangka untuk pribumi didirikan eerste inlandsche school deer2e klasse pada tahun 1898.

Dari sekolah-sekolah tersebutlah terdapat satumurid yang sangat pintar dan bersekolah di sekolah belanda yaitu Syaikh Hasan Maksum. Dia merupakan seorang ukama terkemuka di Sumatera Utara 1884-1937. sekaligus ia merupakan mufti kesultanan deli pada saat itu. Ia hanya mendapat pendidikan agama dari kedua orang tuanya di rumah. Dan ialah seorang yang cikal bakal mendirikan dari pada pendirian MIT (Maktab Islamiyah Tapanuli).

Syekh Hasan selesai menuntut ilmu ke Mekkah tahun 1914. dan setelah itu ia mengabdi di Medan serta mengajarkan pendidikan agama islam dari rumah ke rumah, dan dari masjid ke mesjid. Lama kelamaan masyarakat atau murid Syekh Hasan mulai memerlukan tempat untuk belajar-mengajar. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan Syekh Hasan bersama para ulama lainnya seperti Syekh H. Moehammad Yacoeb, H. Ibrahim mendirikan MIT (Maktab Islamiyah Tapanuli) yang diambil dari latar belakang para pendirinya yang rata-rata berasal dari Tapanuli Selatan atau Mandailing.

Selanjutnya murid-murid pertama daripada MIT adalah murid-murid cerdas dari tuan Syekh Hasan Maksum yaitu Tuan Arsyad Thalib Lubis, Tuan Ismail banda, Abdurarahman Syihab dkk. Yang tak lain tak bukan adalah pendiri organisasi Al-Jam'iatul Washliyah pada tahun 1930. dan apa sebenarnya yang diajarkan oleh MIT? Sistem pendidikan MIT adalah pendidikan yang berbaris pada:

MIT bertujuan untuk mengajarkan mazhab kesultanan, yaitu mazhab Syafi'I.

MIT bertujuan untuk melahirkan ulama-ulama dan tenaga pendidik Islam di kota Medan dan Sumatera Timur.

MIT bertujuan untuk menyebarkan budaya Islam dikalangan masyarakat luas.

MIT bertujuan untuk mensejahterakan umat islam baik dari segi sosial, budaya, dan pendidikan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun