Mohon tunggu...
raja hakim
raja hakim Mohon Tunggu... Seniman - Tetap menulis walaupun tanpa tangan

Muhammad Razmir Hakim asal Kota Malang, Jawa Timur. Menulis adalah salah satu cara untuk membuat setiap nafas terasa lebih sempurna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Izinkan Aku Membuka Lembaran Baru

14 Januari 2021   14:56 Diperbarui: 14 Januari 2021   15:06 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

    Selamat datang di kehidupan dunia, kehidupan yang memiliki jutaan tabir misteri, kehidupan yang menuntut orang untuk terus berjalan diatas roda zaman yang semakin kencang berputar dan kehidupan dimana setiap detik jarum jam sama seperti maut yang siap menjemput.

  Rasanya baru kemarin aku meletakkan piala di atas aquarium tuaku, rasanya baru kemarin aku masih berjalan lurus ke arah matahari dan rasanya baru kemarin pula aku menjadi si nomor satu tapi tak terasa ternyata sekarang kakiku telah beridiri hampir dua dekade lamanya.Jujur saja dunia ini tak seindah pandangan mata.

  Sembari merebahkan badan diatas sofa tua, kutatap matahari yang hendak berpamitan di ufuq barat.Dari arah lain, suara lembut angklung yang terbawa oleh hembusan angin laut masuk dan mengisi jiwaku yang mulai kosong.Seperti tak mau kalah, ombak yang ada di depan jendelaku turut melambaikan tangannya menandakan bahwa hari akan segera berganti.

  Di tengah semua itu aku mulai berfikir.Kubuka kembali lembaran peristiwa masa silam.Oh Tuhan, betapa indahnya hidupku di masa lalu, betapa emasnya tinta hidupku di kala itu tapi mengapa semua harus berakhir tepat didepan pelupuk mata.Mengapa harus ada matahari yang tenggelam di hari yang sempurna.

  Sekarang ini jiwaku seperti sedang terkurung dalam lembaran debu, semua kehebatanku yang ada di masa lalu kini telah lepas bersama dengan berputarnya waktu  dan sekarang aku seperti seorang yang berjalan tanpa mata, bingung dan terus saja menabrak jutaan tembok.

 Aku tidak pernah menemukan jalan keluar untuk bisa pergi dari lembaran ini, tiap kali aku melihat cahaya baru selalu saja kenangan masa lalu memadamkan cahaya itu.Dan tiap kali aku ingin membuka lembaran baru selalu saja ada sayatan pedang yang menusuk belahan jiwaku.

  Mengapa hidup ini terasa sangat sulit sekali, mengapa selalu saja ada yang menggagalkan semua usahaku untuk bangkit dan membuka lembaran baru dan mengapa semua orang seperti hanya ingin melihat aku hidup dalam tangisan darah.Oh Tuhan apa yang salah dariku?

  Hari hariku kini seperti tidak ada artinya ingin rasanya aku pergi ke ujung dunia sambil berteriak keras untuk melepaskan semua belenggu ini, jujur saja aku ingin kembali seperti yang dulu, aku ingin membuka lembaran baru.Aku bosan hidup dalam tanda tanya ini.

  Yang aku inginkan hanya satu bisa tersenyum sama seperti kawan kawanku yang ada diatas sana, jika anak lain bisa tersenyum lepas dengan tintanya masing masing mengapa aku tidak bisa? Mengapa aku terus berputar dalam kegilaan ini? Kapan aku bisa bebas sama seperti mereka?

   Tuhan, tolong izikan aku sekali saja untuk dapat membuka lembaran baru dari hidupku ini, bebaskan aku dari semua belenggu ini dan berikan aku kesempatan untuk bisa tersenyum bahagia sama seperti mereka yang bermain bebas di ujung pantai sana.Aku tidak butuh hujan uang, aku tidak butuh hujan emas dan aku tidak butuh janji janji manis tapi aku butuh senyuman manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun