Mohon tunggu...
Raja Dimas
Raja Dimas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Yesterday Afternoon Kids

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Ekonomi China dan Pengaruhnya terhadap Negara di Kawasan Asia

7 Mei 2021   02:04 Diperbarui: 7 Mei 2021   02:09 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

            Republik Rakyat China (RRC) terletak di kawasan Asia, dengan wilayah yang luas ia meliputi sebagian besar wilayah daratan Asia dan merupakan negara dengan penduduk terpadat di dunia. Belakangan ini telah menarik perhatian dunia internasional karena ekonominya yang berkembang pesat telah berhasil menyusul negara-negara lain. Sekarang, China telah menjadi negara adidaya yang diakui secara internasional di dunia.

            Kemajuan yang telah dicapai tidak terlepas dari transformasi dan pembukaan diri yang dilakukan oleh China. China kini tidak menutup diri, hal itu dibuktikan dengan kepentingan nasional China yang memutuskan untuk bergabung dengan ekonomi dunia. Semua potensi yang dimiliki dimanfaatkan secara maksimal baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Adanya dukungan strategi dan kebijakan yang terencana oleh pemerintahnya membuat China secara bertahap menjadi kekuatan ekonomi baru di kawasan Asia.

            Pembukaan diri China, berawal pada masa kepemimpinan Deng Xiaoping yang mengambil langkah perubahan pertama dan penting bagi perjalanan China menuju ekonomi pasar. Deng Xiaoping secara tersusun mengubah sistem ekonomi nasional dan melakukan berbagai inovasi dengan melakukan reformasi-reformasi yang membawa China menjadi kekuatan ekonomi yang besar.

            China mengejutkan negara-negara Barat dalam proses transformasinya. Negara ini berubah menjadi sumber tenaga kerja, mitra, pelanggan dan pesaing. Sehingga menjadi daya Tarik China untuk menarik perusahaan-perusahaan asing untuk berinvestasi dan melakukan bisnis. Ambisi China untuk menjadi raksasa ekonomi dunia bukan tidak mungkin untuk dicapai.

            Berdasarkan pemikiran diatas, maka didalam tulisan ini saya akan membahas:

  • Bagaimana strategi pemerintah China dalam membangkitkan perekonomiannya?
  • Bagaimana pengaruh kebangkitan ekonomi China terhadap negara di Kawasan Asia?

Pembahasan

  • Strategi Pembangunan Ekonomi China

Sejak masa pemerintahan Deng Xiaoping terjadi perubahan dalam socialist market economy yang kemudian sampai pada puncaknya di masa kepemimpinan Xi Jinping. Sejak krisis ekonomi Asia, China mulai merubah kebijakan ekonominya dengan menjual beberapa perusahaan nasional yang disebut dengan kebijakan privatisasi. Perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak produktif, kemudian dijual guna mendorong investor swasta berpartisipasi.

Bergabungnya China ke dalam WTO tidak terlepad dari kemajuan ekonomi China sendiri yang sangat signifikan. Berbagai keuntungan perdagangan diperoleh oleh China, namun hal tersebut tidak terlepas dari semakin kuatnya ekonomi domestik China sehingga ekonomi dalam negerinya benar-benar kondusif dan memiliki multiplier effect bagi para penduduknya. Dengan semakin kuat, maju, dan kondusifnya ekonomi domestik dalam negeri China, maka ia kemudian semakin berani mengintegrasikan ekonominya ke dalam WTO.

Bagi China, keterlambatan dalam pembangunan bukanlah sebuah hambatan, melainkan suatu keuntungan. World Bank menilai, bahwa China termasuk sedikit negara yang dapat memanfaatkan pengalaman dan pelajaran dari negara-negara yang mengadakan pembangunan pada periode sebelumnya. Kemajuan signifikan yang dialami oleh China, bukan berarti tidak mengalami masalah. Hal tersebut tidak lepas dari efek ekonomi politik yang dikembangkan oleh China yaitu model rezim etatisme kapitalis dalam mengejar ketertinggalannya. Itulah mengapa China sangat sukses dalam ekonomi domestiknya sehingga berintegrasi dengan WTO yang mengusung liberalisasi dengan ekonomi di era globalisasi dengan free trade area ini walaupun ideologi atau formasi sosial mereka masih komunis.

China adalah negara yang menetapkan strategi pembangunan melalui pendirian zona-zona khusus. Adapun yang dimaksud dengan zona-zona tertentu yang dibangun oleh suatu negara di wilayahnya yang jenisnya sangat beragam, mulai dari pengolahan ekspor hingga zona bagi pengembangan teknologi. Pada dasarnya, seluruh zona tersebut memiliki kesamaan yaitu memberikan perlakuan khusus terhadap investor asing untuk berproduksi. Perlakuan khusus yang diberikan berupa pembebasan dari kewajiban pajak, pengurangan atau peniadaan berbagai hambatan baik berupa tarif maupun non tarif, dan lain sebagainya.

Perkembangan ilmu pengetahuan di China juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Strategi zonanisasi yang mengarahkan ibukota Beijing dan Tianjin sebagai pusat penelitian dan pengembangan dunia. Daerah Beijing-Tianjin dikenal sebagai koridor IT China, dengan Beijing yang menjadi pusat penelitian dan pengembangan, serta Tianjin sebagai basis industrialisasi dan produksi.

  • Pengaruh Kebangkitan Ekonomi China Terhadap negara di kawasan Asia

Program Belt and Road Initiative adalah kebijakan luar negeri dan ekonomi paling ambisius dari Presiden Xi Jinping untuk meningkatkan kerja sama dan konektivitas regional pada skala lintas benua. Kebijakan BRI pertama kali diperkenalkan oleh presiden Xi Jinping pada tahun 2013, beliau mengusulkan agar China dan negara-negara Eurashia melakukan proyek bersama yang disebut dengan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (The Silk Road Economic Belt) dengan tujuan menciptakan koneksi darat dari Asia Tenggara hingga ke China dan Eropa Barat. Kemudian, Presiden Xi juga mengusulkan Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 (The 21st Century Maritime Silk Road) sebagai jalur balur yang akan menghubungkan China dengan negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Afrika, dan Eropa. Terlepas dari tujuannya, BRI juga mendapat penolakan dari beberapa negara. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah kemampuan sebuah negara untuk menangani proyek BRI dan kemungkinan untuk terjebak dalam utang.

Terdapat implikasi di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik, yang dampaknya cukup terasa di bidang keamanan. Agresivitas China di laut China Selatan sangat kuat karena faktor ekonomi dan juga keamanan yang dimiliki oleh China yang semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan memanaskan dinamika politik dikawasan Asia Pasifik karena melibatkan begitu banyak negara seperti, Jepang, Singapura, Thailand, Indonesia, dan negara-negara yang terlibat. Agresivitas China juga mempengaruhi ekonomi di kawasan dengan kebijakannya yang terus mempromosikan regionalisme ekonomi.

Kesimpulan

            Perkembangan ekonomi China yang pesat cukup menarik perhatian dunia internasional. Kemajuan yang telah dicapai tidak terlepas dari transformasi dan pembukaan diri yang dilakukan oleh China. Pembangunan ekonomi China sendiri telah dimulai dari masa kepemimpinan Presiden Deng Xiaoping sampai dengan masa Presiden Xi Jinping. Transformasi ekonomi China yang relatif mulus dan mampu menciptakan ekselerasi perekonomian didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah terjadi perubahan dalam socialist market economy, bergabungnya China kedalam organisasi WTO, dan karena para pemimpin negara yang mempunyai kemampuan serta komitmen yang sangat besar untuk melakukan perubahan ekonomi dari planned economy ke market economy. Terdapat dukungan dari masyarakat dan staf pemerintahan China yang sudah siap untuk menghadapi sistem ekonomi baru dan stabilitas politik yang terjaga selama proses transformasi sedang berjalan.

Raja Dimas Aditiya (20190510279)

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiya Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun