Mohon tunggu...
Raja Aidil Angkat
Raja Aidil Angkat Mohon Tunggu... profesional -

Hamba sahaya independent

Selanjutnya

Tutup

Money

Spektakulerkan Spektrum Masa Depan Anda !

23 Maret 2013   00:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:23 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Spektrum adalah sebuah keadaan atau harga yang tidak terbatas hanya pada suatu set harga saja tetapi dapat berubah secara tak terbatas di dalam sebuah kontinum. Kata ini ber-evolusi dari bahasa Inggris kuno spectre yang berarti hantu, tetapi arti modern sekarang berasal dari penggunaannya dalam ilmu alam.

Penggunaan pertama kataspektrumdalam ilmu alam adalah di bidangoptikuntukmenggambarkan pelangi warna dalam cahaya tampak ketika cahaya tersebut terdispersi oleh sebuah prisma, dan sejak itu diterapkan sebagai analogi di berbagai bidang lain. Kini istilah itu dipakai juga untuk menggambarkan rentang keadaan atau kelakuan yang luas yang dikelompokkan bersama dan dipelajari di bawah sebuah topik untuk kemudahan diskusi, misalnya 'spektrum opini politik', atau 'spektrum kerja dari sebuah obat', dan lain sebagainya. Pada penggunaan ini, harga-harga di dalam sebuah spektrum tidak perlu digambarkan secara tepat sebagai sebuah bilangan sebagaimana dalam bidang optik.

Dalam penggunaanspektrumyang paling modern, terdapat 'tema pemersatu' di antara ekstrem-ekstrem di kedua ujung.(wikepedia)

Jadi apa pengertian spektrum dalam ranah prospek ekonomi

Spektrum adalah cara pandang anda terhadap sebuah bisnis atau usaha. Anggap saja anda sedang menggeluti usaha Kopi Sidikalang. Bagaimana cara pandang anda terhadap usaha tersebut?

Apakah anda ingin usaha kopi sidikalang yang biasa-biasa saja atau usaha kopi yang menggurita? Anda paham kan maksud saya? Saya beri contoh. Anda tahu burger McDonalds? Awalnya, McDonalds hanya punya satu gerai.

Sekarang anda bisa lihat, ada puluhan bahkan mungkin ratusan gerai McDonalds tersebar di dunia. Bandingkan dengan usaha burger lokal di tempat anda. Bisakah usaha tersebut menyaingi McDonalds? Kemungkinan besar tidak kan?

Saya tidak menyuruh anda untuk mempunyai mimpi setinggi langit dengan membuka usaha seperti yang Ray Kroc, si pendiri McDonalds lakukan. Atau saya menyuruh anda menggunakan leverage dengan mewaralabakan usaha. Tidak! Yang saya ingin sampaikan adalah, anda harus tahu spektrum usaha anda.

Walaupun usaha anda hanya “jualan krupuk”, tetap saja usaha anda bisa besar. Usaha krupuk tersebut tergantung spektrum anda. Apakah anda hanya ingin jualan krupuk dengan 2 orang tenaga penjualan masuk di tiap gang-gang. Atau anda ingin usaha krupuk anda mempunyai agen yang tersebar se-Indonesia Raya.

Memang benar jenis usaha termasuk faktor yang harus anda perhatikan dalam memilih usaha. Misalkan di tempat anda sudah penuh sesak usaha laudry Pasar usaha tersebut terlihat sudah jenuh. Anda berencana untuk mencari usaha yang lain yang lebih menggiurkan sekaligus lebih kecil resikonya seperti bisnis internet misalnya.

It’s okey, no problem… gak ada masalah. Sah-sah saja pilihan anda. Saya juga akan menyarankan hal yang sama. Tapi setelah itu, perhatikan selalu spektrum anda. Karena besar kecilnya usaha anda tergantung spektrum anda. Tentunya dengan ijin  Allah SWT.

Contoh kasus lain ada rekan memulai pertama kali  menebar bibit udang galah, dia hanya punya asumsi pendapatan rata-rata 1 juta per bulan. Di bagi bertiga lagi. Kontradiksi kan dengan apa yang dipersepsikan orang-orang tentang usaha udang galah yang mungkin untungnya segede gunung? Padahal modalnya waktu itu 20 juta.

Tetapi karena sejak dia kenal usaha budidaya lobster iar tawar, dia dan temannya sudah tahu spektrum bisnis kami. Walaupun awalnya perkiraan untung yang mereka dapat kecil, mereka tetap maju terus pantang mundur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun