Mohon tunggu...
raisya
raisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka traveling dan dan berenang atau diving

Selanjutnya

Tutup

Book

Mereview Buku "Laut Bercerita"

25 November 2024   09:25 Diperbarui: 25 November 2024   10:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

**Review Buku "Laut Bercerita" oleh Leila S. Chudori**

Laut Bercerita** adalah salah satu karya terbaik dari Leila S. Chudori yang mengangkat tema sejarah, cinta, dan perjuangan. Buku ini menceritakan kisah tentang aktivisme mahasiswa dan kekerasan politik di Indonesia pada masa Orde Baru, yang berpusat pada pengalaman seorang aktivis bernama Biru Laut.

Plot dan Tema

Cerita terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dinarasikan oleh Biru Laut, seorang mahasiswa yang menjadi aktivis pro-demokrasi. Laut menceritakan perjalanan hidupnya bersama teman-teman sesama aktivis, mulai dari aksi-aksi damai, organisasi bawah tanah, hingga penangkapan, penyiksaan, dan akhirnya kematian yang tragis. Bagian kedua diceritakan dari sudut pandang Asmara Jati, adik Laut, yang menggambarkan upaya keluarga korban untuk mencari keadilan dan melawan lupa.

Tema utama dalam buku ini adalah kehilangan, ketidakadilan, dan perjuangan melawan represi. Leila dengan cermat menggambarkan bagaimana rezim otoriter menghapus jejak para pejuang demokrasi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kenangan tentang mereka tetap hidup melalui orang-orang yang mencintai mereka.

Kekuatan Buku

Karakterisasi yang Mendalam  

   Leila berhasil menciptakan karakter yang hidup dan kompleks, terutama Biru Laut, yang sangat humanis. Laut tidak hanya digambarkan sebagai pahlawan, tetapi juga sebagai manusia biasa dengan keraguan, ketakutan, dan cinta.

Penulisan yang Puitis dan Menggugah

   Gaya bahasa Leila begitu indah, dengan deskripsi yang kaya dan dialog yang emosional. Pembaca seolah-olah diajak masuk ke dalam dunia para aktivis, merasakan ketegangan, harapan, dan kesedihan mereka.

Relevansi Sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun