Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nyatanya Kamu Telah Bahagia dengan Pilihanmu Sendiri

15 April 2019   14:39 Diperbarui: 15 April 2019   15:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilihan (Foto: Ist)

Menggunakan hak pilih itu seharusnya mendatangkan kebahagiaan. Pilihan yang salah bisa mendatangkan musibah. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya hak pilih itu digunakan berdasarkan suara hati dan bukan karena pengaruh orang lain.

Hal ini berlaku juga dalam menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi Pipres dan Pileg 2019 Rabu mendatang, sudah selayaknya hak pilih digunakan dengan suara hati agar mendatangkan kebahagiaan. Lantaran suara hati itu suara murni nan tulus yang benar-benar datang dari lubuk hati paling dalam, pastinya kebahagiaan akan tercipta.

Soal hati, seseorang itu memang tidak bisa berbohong. Hati, teristimewa nurani itu suara tulus. Suara tulus yang tidak terbebani masa lalu. Karenanya, memilih dengan suara hati adalah sebuah keterbukaan sekaligus ketulusan pada diri sendiri yang benar-benat merdeka dan tak terbebani.

Memilih dengan suara hati tentunya juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional untuk kemajuan Indonesia. Dalam hal ini sudah seharusnya pilihan mendatangkan kebahagiaan, meski dilatarbelakangi  pilihan masing-masing, apa pun pilihannya.

Namun soal kebahagiaan masa depan, tentunya bukan lagi pilihan, melainkan hak setiap dari kita. Sebagai hak, tentu ada hal-hal wajib yang perlu dilakukan. Ada hal-hal khusus yang musti diusahakan.

Usaha-usaha ini adalah cara-cara khusus menggapai kebahagian, seperti halnya dalam hal keuangan melalui investasi untuk kebahagiaan masa depan.

Menariknya, investasi kini bukan lagi pilihan, melainkan sudah pada tingkat kewajiban. Dihadapkan pada pilihan, seseorang memang masih bisa saja tidak memilih, namun dihadapkan pada kewajiban mau tidak mau harus ada yang dilakukan. Kewajiban tidak mengelakkan tindakan.

Lebih lagi, investasi yang kini sudah "wajib hukumnya" seiring dengan meningkatnya kebutuhan, mau tidak mau kudu dilakuin.

Investasi lebih dari sekadar pilihan bukan rahasia lagi akan mendatangkan kebahagiaan. Karena itulah, investasi kini sudah makin dipermudah.

Investasi sebagai kewajiban kini sudah tak serumit dan sesusah di masa lalu. Investasi, seperti investasi reksa dana dan saham, sudah mudah dilakukan dengan gadget di genggaman tangan karena sudah serba online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun