PEKANBARU - Sebanyak 108 calon investor yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengikuti Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) di Hotel Pesonna Pekanbaru, Sabtu, 28 April 2018 lalu.
Di acara ini dijelaskan oleh Representative PT Indo Premier Sekuritas, IPOT Pekanbaru, Nugroho Gatot Prasetiyo bahwa investasi di Pasar Modal itu halal dan sesuai dengan prinsip syariah dalam Islam.
Dijelaskannya, perputaran modal pada kegiatan pasar modal syariah tidak boleh disalurkan kepada jenis industri yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diharamkan.
"Pembelian saham pabrik minuman keras, pembangunan penginapan untuk prostitusi dan lainnya yang bertentangan dengan syariah diharamkan.
Untuk melakukan transaksi investasi syariah, terangnya, kini ada aplikasi online trading syariah di Indonesia yang telah mendapat sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan dikhususkan untuk transaksi saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) bernama IPOT Syariah.
"Sertifikasi dari DSN menjadi jaminan bahwa transaksi saham online yang dilakukan melalui IPOT Syariah telah sesuai prinsip-prinsip syariah," tandasnya.
Ia pun menjabarkan IPOT Syariah telah mengikuti dasar peraturan pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.80/DSN-MUI/III/2011 tentang "Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek" dan telah mendapatkan Sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional berdasarkan Surat Keputusan No.003.11.02/DSN-MUI/X/2011.
Dengan begitu, fitur-fitur IPOT Syariah sudah sesuai dengan prinsip syariah yaitu halal, tidak mengandung riba dan terhindar dari Ba'i Al-Ma'Dum.
"IPOT Syariah cocok buat umat Islam menikmati saham di pasar modal," tandasnya.
Pemaparan ini pun memikat para calon investor yang hadir. Sedikitnya, 80 calon investor yang tergabung dalam MES ini membuka akun rekening efek di IndoPremier Sekuritas.
