Mohon tunggu...
Muhammad RaihanNugroho
Muhammad RaihanNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Discipline is the key to success

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bercocok Tanam di Masa Pandemi Dapat Menghilangkan Stres

25 Juni 2021   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2021   12:26 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak awal tahun 2020, dunia dikejutkan oleh adanya fenomena Corona Virus Disease atau Covid-19. Covid-19 saat ini menjadi pandemi hampir di seluruh negara di dunia. Untuk mengatasi Virus Covid-19 tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan terutama dalam mengatur interaksi sosial masyarakat untuk mencegah angka penyebaran virus semakin tinggi. Langkah yang dilakukan seperti anjuran Social Distancing hingga kebijakan pemerintah Melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga aktivitas masyarakat pun dibatasi oleh pemerintah. Masyarakat diharapkan untuk melakukan aktivitas seminimal mungkin, jika tidak mendesak untuk beraktivitas diluar, dianjurkan untuk melakukannya di dalam lingkungan rumah. Kegiatan yang dilakukan diluar rumah juga wajib untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah.

Masa pandemi Covid-19 memaksa setiap orang untuk tinggal di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan masyarakat menjadi terbatas, sehingga produktivitas masyarakat pun berkurang. Dengan berkurangnya produktivitas, masyarakat mulai melakukan beragam aktivitas untuk mengisi waktu luang, khususnya yang bisa menompang kebutuhan pangan rumah tangga seperti berkebun (Syahputra, 2020). Berkebun di rumah mempunyai beragam manfaat, di mulai dari memenuhi akses pangan maupun mengurangi stress saat di rumah. Dengan penerapan PSBB, semakin banyak masyarakat yang mengisi waktu luang mereka dengan menanam tanaman di perkarangan rumah. Walaupun pada umumnya halaman rumah tidaklah seberapa luas, namun bukan menjadi penghalang untuk tetap menanam.

Bercocok tanam tampaknya sudah menjadi tren baru yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia agar tetap produktif, mengingat besarnya risiko penularan di tempat keramaian. Umumnya, aktivitas bercocok tanam dilakukan untuk mempercantik atau menata ulang rumah. Akan tetapi menanam tanaman memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 'Urban farming yang awlanya menjadi kegiatan untuk mengisi waktu luang telah diketahui oleh banyak masyarakat, dan tidak sedikit juga masyarakat yang tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut. Sehingga bercocok tanam dirumah telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian besar penduduk perkotaan yang dilakukan oleh berbagai kalangan', (Dini Bonafitria).

Tren bercocok tanam yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat ini membuahkan berbagai manfaat. Akibat dari pandemic ini , masyarakat banyak yang memanfaatkan perkarangan rumah nya untuk di jadikan lahan bercocok tanam. Hal ini tentunya sangat bermanfaat dari berbagai segi pangan maupun hiasan di rumah. Tanaman pangan yang biasa di tanam di halaman rumah ialah pohon cabai, daun seledri, tomat, dan lain lain. Tanaman ini sangat bermanfaat bagi kebutuhan dapur di rumah. Sedangkan Tanaman hias yang sering di tanam di halaman rumah seperti bunga anggrek, aglonema, bunga kamboja dan janda bolong. Besar nya antusias masyarakat dalam bercocok tanam mengakibatkan berbagai tanaman hias mengalami kenaikan harga yang tergolong cukup tinggi karena tampilan yang lebih sehat dan warna yang lebih bagus, sederet tanaman yang harga jual nya cukup tinggi yaitu janda bolong, aglonema dan bunga anggrek. Janda bolong biasa di bandrol dengan kisaran harga 1 jutaan -- 1.5 jutaan, sedangkan harga jual tanaman aglonema tergolong dari jenis tanaman itu sendiri yang harga nya bervariasi di mulai dari ratusan ribu hingga 1 jutaan, lalu untuk harga jual bunga anggrek berkisar di harga ratusan ribu. Tentunya karena besarnya antusias masyarakat selama pandemic ini, mengakibatkan harga tanaman hias yang melonjak naik, sehingga menjadi keuntungan bagi para pedagang tanaman hias.

Selain sekedar mengisi waktu, tanaman juga jadi penghilang stress saat kita di paksa di rumah karena keadaan Covid 19 yang terus tinggi. Ada banyak manfaat bagi kesehatan baik mental maupun fisik jika kita bercocok tanam di rumah.  Berikut adalah manfaat jika kita melakukan kegiatan bercocok tanam di rumah ;

Dapat Meningkatkan Mood

Menurut peneliti, tanah yang di gunakan untuk menanam tanaman memiliki unsur anti depresan, karena mikroba yang terdapat di dalam tanah dapat meningkat kan mood saat sedang berkebun.

Mengurangi Kecemasan 

Dengan berkebun, fikiran negative kita dapat di gantikan sementara oleh fikiran yang lebih positive karna hanya tertuju dengan yang kita lakukan sehingga fikiran pun menjadi lebih focus.

Mempelajari Skill Baru 

Dengan kita bercocok tanam, pasti kita akan mempelajari teknik dan tips untuk menanam tanaman agar berhasil. Dari sini lah mereka mempelajari skill baru. Lalu ketika tanaman itu tumbuh akan ada rasa kepuasan sendiri, kegagalan pun juga dapat terjadi saat berkebun di rumah, hal ini merupakan proses pertumbuhan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun