Mohon tunggu...
Raihan Putratama Bintang Hema
Raihan Putratama Bintang Hema Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - aku manusia

intinya itu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidaktahuan Akan Pluralisme adalah Suatu...

18 November 2021   23:49 Diperbarui: 19 November 2021   05:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pluralisme

Saya cukup bingung pluralisme. ini apa sih saya sendiri masih belum bisa memahami apa itu pluralisme. mungkin beberapa pembaca dari artikel saya ini mengerti akan pluralisme. mungkin saya akan membahas beberapa tentang pluralisme itu sendiri atau mungkin tentang asal mula kata pluralisme misalnya darimana kita bedah asal mula kata-kata pluralisme itu bisa terbentuk. 

Dan mohon maaf bagi pembaca yang kecewa akan tulisan saya kali ini yang kurang sedikit aneh mungkin seperti artikel-artikel yang lain ucapkan mohon maaf karena saya sendiri pun tuh sama seperti saat artikel masyarakat madani itu menurut saya kurang menarik tapi yang menarik menurut saya yaitu untuk artikel sekarang adalah tentang HAM bagi yang belum baca baca artikel sebelum ini.

Jadi pluralisme di KBBI adalah kemajemukan pada masyarakat yang bersangkutan dengan sistem sosial dan politik. Mungkin yang dimaksud di KBBI ini adalah organisme sebagai suatu keragaman sosial yang di mana ada individu atau suatu kelompok yang berbeda pada suatu keadaan jadi misalnya di daerah a itu terdapat kaum dari golongan a dan golongan b serta golongan c nah kan di situ kan ada banyak perbedaan di antara mereka otomatis jadi ya itulah yang dinamakan pluralisme mungkin yang disebut KBBI dari sini. kemudian kan dari sini Saya mencari arti lain dari pluralisme itu sendiri membedah rendah mempreteli setiap kata-kata tambahannya seperti isme tapi sini yang saya hapus adalah -me nya. 

Jadi kalau di KBBI pluralis adalah ketika jumlah yang menunjukkan lebih dari 2 bahasa yang mempunyai bentuk dualisme kok malah ke bahasa kok bukan ke masyarakat seperti di atas aneh sekali kita kan bahasanya kan tentang kewarganegaraan kenapa harus menjerumus ke bahasa. 

Oke oke oke berarti ini tidak cocok dengan apa yang kita bahas hari kemudian saya prei lagi dari pluralisme itu saya hilangkan -isme jadi kata yang terbentuk adalah plural. Jadi, plural menurut KBBI adalah jamak lebih dari satu eh kok gini lah kok marah ya hahaha bercanda.tapi ini di sini kategorinya ikut linguistik sama seperti pengertian dari pluralis pusing kita mau cari referensi kemana tentang pluralisme ini. Hadeeeh. 

Jadi, sedikit curhat aku bingung mau nulis artikel tentang pluralis ini apa tidak seperti artikel-artikel yang lain yang bisa di luar kepala jadi bisa langsung tas tes tas tes.tapi entah mengapa saat menulis artikel tentang pluralisme ini tidak ada semangat untuk menulisnya apa mungkin karena kurang referensi entahlah saya sendiri ya enggak enggak terlalu tertarik dengan pluralisme. ya karena salah satu pemahaman dari pluralis mungkin yang saya dapatkan ini cukup kurang kuat ya karena ada beberapa orang yang menganggap sebagai pluralis ini bukan yang saya anggap siapa yang jelas kan ya ya pokoknya persepsi orang tentang pluralis itu berbeda dengan saya dan pendapat saya ini dasarnya kurang tapi banyak yang membahas. 

Yaitu pluralis adalah suatu tindakan yang menyamakan derajat Tuhan dari setiap agama yang ada. Jadi di sini pluralis itu adalah ah apa ya kayak menyamaratakan Tuhan dari setiap agama jadi ya bingung Saya mau menjelaskan intinya saya nggak nggak setuju lah masa Tuhan saya yaitu gusti Allah disamaratakan dengan apa ya Tuhan agama lain itu kayak nggak bisa lah bagi saya itu tidak bisa saya terima mangkanya saya kurang mendalami pluralis ini apa kemudian apa dampaknya bagi ya intinya Saya males lah membahas pluralisme ini. Tapi saya sedikit apa ya bingung ya itulah pluralisme itu apa. Wah wis pusing lupakan tentang pluralisme Mari kita bahas tentang multikulturalisme.

Jadi menurut KBBI multikulturalisme adalah gejala suatu masyarakat atau individu yang ditandai oleh kebiasaan menggunakan lebih dari satu kebudayaan. jadi misalnyaseperti orang Jakarta lah bukan orang Jakarta jadi kayak pendatang dari daerah lain terus ke daerah yang dituju itu biasanya cenderung terjadi seperti ini multikulturalisme. karena apa? mereka harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan atau lingkungan di sekitarnya yang baru biasanya multikulturalisme ini seperti contohnya ada orang Chinese Tionghoa berpakaian seperti orang Cina pada umumnya menggunakan baju apalah itu nggak tahu namanya apa ya nggak tahu saya soalnya saya orang Jawa tapi mereka berbahasa Jawa inikan apa ya kayak bingung. 

Seperti contohapa yang multikultural ya saya juga kurang literasi tentang multikulturalisme ini jadi cukup banyak juga ya ini cocok kologi dari saya sendiri jadi kalau misalnya sedikit berbeda atau nanti nyaris nyaris mirip apa akulturasi nah itu jadi multikulturalisme itu seperti akulturasi mungkin ya kalau saya lihat-lihat tetapi kan kalau akulturasikan dalam bentuk benda tapi kalau misalnya multikulturalisme itu pada perilaku masyarakatnya seperti yang saya contohkan tadi itu sudah contohkayak orang biasanya orang Madura migrasi ke Jawa ya dia memang logatnya Madura tapi berbahasa Jawa kayak gitu jadi mungkin multikulturalis nah itu kayak gitu ya bisa jadi kayak mencampur campur kan bahasa kan biasanya kalau mencampur campur kan bahasa itu pada golongan nya sendiri sih bukan kepada khalayak ramai jadi berbeda itu berbeda atau enggak ya ntar masuk pencampuran juga itu hehehe.

ya mungkin sedikit artikel yang saya tulis ini tentang pluralisme dan multikulturalisme.mungkin artikel kali ini cukup mengecewakan ya daripada arti karet gelang India mungkin artikel yang lain cukup mengecewakan sih soalnya bahasanya kurang tak tahu soalnya pakai laptopnya ini saya menggunakan HP makannya tatanannya cukup bagus bahasanya menggunakan bahasa cakapan yang saya omongkan juga ini juga nya juga pakai Google docs hehehe. Oke sekian dari saya terima kasih pada pembaca yang setia wasallam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun