Mohon tunggu...
Raihan Alif Dyar
Raihan Alif Dyar Mohon Tunggu... Supir - Mahasiswa

Hanya seseorang yang coba melewati hari ke hari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Berkomunikasi yang Harus Diadaptasikan oleh Seorang Pemimpin

5 Agustus 2021   12:32 Diperbarui: 7 Agustus 2021   12:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang berkomunikasi (Sumber : Nextiva)

Pada dasarnya, komunikasi merupakan proses dimana sebuah informasi ditransfer dari pengirim kepada penerima, seperti dari pemimpin ke pengikut. Pemimpin mengirimkan perintah tentang tugas atau hal serupa kepada pengikut, lalu pengikut akan melihat pesan tersebut untuk memahami atau menganalisanya, dan pengikut akan memberikan feedback kepada pemimpin yang bisa bersifat positif seperti "Rencana ini sudah bagus Pak/Bu, kita dapat mulai melaksanakannya" atau negatif seperti "Maaf Pak/Bu, saya melihat kelemahan dalam perencanaan ini, Lebih baik kita tinjau ulang kembali". Tentu saja, untuk mentransfer pesan kepada para pengikutnya, pemimpin menggunakan media channel seperti email, chat melalui aplikasi seperti Whatsapp, telepon, dan bahkan ada yang masih melalui kertas. Dengan teknologi yang ada saat ini, pasti pemimpin akan menggunakan cara digital melalui smartphone dan perangkat serupa karena kemudahan, kecepatan, dan efektifitas yang dimiliki. Namun, terdapat kelemahan atau resiko dalam menggunakan channel ini yaitu dapat terjadinya error atau kesalahpahaman. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa factor seperti salah kata yang dapat disebabkan salah mengetik atau Typo dan gara-gara fitur auto-correct dari perangkat yang digunakan, hal seperti ini dapat menyebabkan kesalahpahaman yang bisa berujung menjadi masalah dalam organisasi. Menurut saya, untuk menghindari atau meminimalisir kemungkinan kejadian hal tersebut, pemimpin dapat memberikan arahan atau pelatihan untuk menggunakan perangkat elektronik yang benar. Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada orang-orang yang belum memahami secara tepat untuk menggunakan perangkat elektronik, oleh karena itu penting adanya pelatihan yang juga dapat meningkatkan keahlian mereka melalui perangkat elektronik tersebut.

Tetapi, bagaimana jika seorang pemimpin ingin menjadi menguasai/ahli dalam komunikasi?, untuk hal ini, pemimpin dapat melatih dirinya untuk menjadi "Communication Champion". Communication Champion merupakan seseorang yang secara filosofis didasarkan pada keyakinan bahwa komunikasi sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mendapatkan komitmen untuk sebuah visi. Seorang pemimpin harus menggunakan komunikasi untuk menyatukan orang-orang disekitarnya dengan kesamaan tujuan dan identitas untuk memastikan bahwa visi serta strategi yang ada/diberikan dipahami dan diterima secara mendalam oleh para pengikut. Dengan ini, pemimpin dapat menanamkan visi dan strategi organisasi kedalam para pengikut, agar keputusan dan langkah yang mereka lakukan dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu mengarahkan oraginisasi kea rah yang benar. Serta, ini juga mempengaruhi para pengikut untuk memahami lebih dalam tetang organisasi yang mereka tempati berserta tujuannya.

Pemimpin berkomunikasi dengan pengikutnya (Sumber : HBSO)
Pemimpin berkomunikasi dengan pengikutnya (Sumber : HBSO)

Untuk mendukung agar menjadi Communication Champion, pemimpin juga dapat membuat strategi komunikasi yang terjadi lintas batas dan tingkat hierarki tentang visi kelompok atau organisasi, tema strategis kritis, dan nilai-nilai yang dapat membantu mencapai hasil yang diinginkan. Seperti bertanya dan mendengarkan para pengikut untuk memahami nilai, kebutuhan, cita-cita, dan keinginan mereka. Serta, membuat semacam agenda untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan oraganisasi dan menggunakan media channel yang tepat dan memberikan fasilitas bagi para pengikut untuk berdialog dengan pemimpin atau pengikut lainnya.

Dengan gambaran singkat tersebut, seorang pemimpin dapat menjadi Communication Champion di organisasi yang dirinya pimpin, memberikan kesempatan kepada para pengikut untuk menyuarakan apa yang mereka pikirkan lalu mendengarkannya, memahaminya, dan memasukkannya sebagai input ke organisasi secara keseluruhan untuk mencapai kesuksesan, merupakan hal yang sangat tepat untuk dilakukan. Dengan ini, pemimpin dan pengikut dapat bekerja sama secara lebih efektif dan lebih memahami satu sama lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun