Mohon tunggu...
Raifatul Maulah
Raifatul Maulah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Semoga bermanfaat🌈

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Apa Itu Sistem Saraf, Neuron, Anatomi Otak, dan Kognisi pada Manusia

1 Maret 2021   20:50 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:30 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada artikel kali ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai Sistem saraf, Neuron atau neurotransmitter, Anatomi otak, dan Hubungan Otak dengan Kognisi pada Manusia. Yuk, mari simak penjelasan dibawah ini :D

Sistem saraf merupakan sebuah jaringan kompleks yang berperan penting sebagai pengatur setiap kegiatan-kegiatan yang ada di dalam tubuh manusia. Fungsi dari sistem saraf sendiri antara lain seperti berpikir, melihat, bergerak, atau mengatur kerja pada organ yang ada di tubuh. Sistem saraf kompleks terbagi menjadi dua, yakni sistem saraf pusat, meliputi otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem saraf tepi, meliputi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf ini saling keterkaitan antara keduanya, dan bekerja sebagai pengendali aktivitas yang ada di dalam tubuh secara keseluruhan, baik refleks (tanpa disadari) ataupun non refleks (disadari).

Selanjutnya, bagian-bagian dari sistem saraf manusia. Pada umumnya, sistem saraf memiliki bagian-bagian di dalamnya seperti otak, sumsum tulang belakang, dan neuron (sel-sel saraf). Ketiga bagian tersebut saling keterkaitan antara satu sama lain.

  1. Pertama, Otak. Otak merupakan pusat kendali yang bekerja sebagai pengatur berbagai fungsi yang ada di dalam tubuh, seperti pengatur gerakan, mengeluarkan hormon (sekresi), daya pikir (kognitif), sensasi, maupun emosi.
  2. Kedua, Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang merupakan sebuah komponen dari sistem saraf pusat, sebagian rangsangan tersebut bersifat refleks dan dapat melewati sumsum tulang belakang secara langsung.
  3. Sel saraf atau neuron. Neuron merupakan bagian dari sistem saraf pusat, yang meliputi dua belas nervus kranial, semua nervus spinal, dan cabangnya. Neuron ini memiliki fungsi untuk menghantarkan informasi-informasi berupa rangsangan (impuls). Dengan demikian, adanya sel-sel saraf ini organ ataupun sistem gerak dapat memberikan sebuah respons yang sesuai.

Selain itu, sistem saraf memiliki beberapa fungsi, namun fungsi yang paling utama yaitu sebagai penerima, pengolah, dan penyampai rangsangan kepada organ secara keseluruhan. Akan tetapi, dalam menjalankan fungsi ini, sistem saraf harus dikoordinasikan oleh fungsi sensorik, fungsi pengatur, dan fungsi motorik agar dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Berikut ini penjelasan dari beberapa fungsi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, antara lain yakni:

  1. Sistem saraf pusat, berfungsi sebagai pengendali pengaturan secara keseluruhan, dan pengolah rangsangan (mengatur jalannya pikiran, emosi, gerakan, pernapasan, denyut jantung, pengekresi hormon, suhu tubuh, atau bahkan pengkoordinasi seluruh sel saraf agar dapat melakukan fungsi pengaturan secara baik di dalam tubuh).
  2. Sistem saraf tepi, berfungsi sebagai penerima rangsangan dan penghantar semua respons yang sudah selesai diolah sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi ini meliputi beberapa fungsi dan bagian di dalamnya, diantaranya yakni:
  • Fungsi sensorik, sebagai penerima setiap rangsangan (luar maupun dalam tubuh), yang berupa cahaya, suhu, suara, tekanan, sentuhan, ataupun bau.
  • Fungsi motorik, memiliki peranan sebagai pemberi tanggapan (reaksi) tubuh terhadap adanya rangsangan yang sudah selesai diolah sitem saraf pusat. Misalnya seperti ketika terkena gangguan atau penyakit seraf motorik, tubuh akan tidak bisa melakukan gerakan secara normal ataupun tidak bisa melakukan gerakan sama sekali
  • Fungsi somatik, sistem saraf tepi juga berfungsi sebagai pengola respons dari semua kegiatan yang tidak disadari (refleks), misalnya seperti respon flight --- or --- fight atau kebalikannya. Contoh, jika mengalami sebuah ancaman atau gangguan, tubuh akan melakukan respons terhadap keadaan tersebut yang dialaminya sehingga dapat mempercepat denyut nadi, frekuensi pernapasan meningkat, serta aliran darah juga meningkat. Kemudian, setelah keadaan tersebut sudah dapat diatasi, maka tubuh akan merespons dan kembali normal lagi.

Neuron atau Neurotransmitter adalah suatu zat yang dapat melakukan komunikasi atau pemberi informasi melalui satu sel ke sel-sel yang lain. Neurotransmitter memiliki fungsi sebagai pembeda fungsi dari berbagai macam jaringan otak. Menurut beberapa penelitian, neurotrasmitter memiliki perbedaan tempat di dalam bagian otak, dan diklasifikasikan sesuai dengan ukuran atau kriteria pada molekulnya.

Otakmerupakan suatu organ vital dan kompleks, yang terlindungi oleh tengkorak dan juga selaput otak Otak memiliki banyak fungsi yang sangat penting, sebab otak sebagai pengontrol apa yang terjadi di dalan tubuh, baik pikiran, ingatan, ucapan, penglihatan, pendengaran, gerakan antara kaki dan tangan, ataupun fungsi organ dalam tubuh yang lainnya, seperti pernapasan maupun detak jantung.

Beberapa saraf yang ada di otak akan menuju bagian tubuh tertentu, seperti bagian-bagian dari kepala secara langsung. Akan tetapi, beberapa saraf yang lain akan terhubung melalui sumsung tulang belakang ke bagian tubuh, sebagi pengontrol kepribadian, indera, ataupun fungsi tubuh yang lain (bernapas sampai berjalan).

Selain itu, otak terbagi menjadi tiga bagian diantaranya yakni otak besar, otak kecil, dan batang otak. Ketiga bagian dari otak tersebut saling bekerja sama untuk menjalankan sistem yang ada ditubuh. Akan tetapi, ketiga bagian tersebut mempunyai fungsi spesifik yang berbeda-beda.

  1. Otak besar (cerebum), merupakan bagian yang paling besar yang terdapat di dalam anatomi otak pada manusia. Otak besar tersebut berfungsi sebagai pengatur gerakan dan koordinasi seperti gerakah, sentuhan, penglihatan, pendengaran, penalaran, ataupun pembelajaran. Otak besar ini terbagi menjadi dua bagian, yakni otak kanan dan otak kiri. Otak besar memiliki permukaan yang khas pada lipatannya (korteks serebral). Kotak serebral ini merupakan lapisan terluar yang tipis dan sebagai pembungkus otak, tebalnya sekitar 2-3 mm, dan memiliki kerutan berbentuk gyri serta sulci dibagian celah-celah diantaranya.
  2. Otak kecil (cerebellum), merupakan bagaian dari otak yang berada di bagian belakang dan dibawah lobus oksipital, yang berfungsi sebagai pengontrol dan pengkoordinasi gerakan, keseimbangan, dan postur tubuh. Selain itu, otak ini juga berperan penting dalam membantu sesorang untuk melakukan tindakan yang dilakukan secara cepat dan berulang, misalnya seperti bermain video game. Dan terakhie, otak kecil juga berperan dalam geraksn motorik halus misalnya menulis.
  3. Batang otak (brainstem), berada di depannya otak kecil yang sebagai penghubung dengan sumsum tulang belakang. Batang otak mengandung serabut saraf yang memiliki fungsi untuk membawa sinyal dari seluruh tubuh. Batang otak manusia memiliki tiga struktur, yakni tengah, pons, dan medula oblongata.

Kognisi merupakan proses mental yang berfungsi untuk menyerap dan memahami suatu informasi serta ilmu pengetahuan. Proses-proses dari kognisi, meliputi berbahasa, perhatian, menalar, persepsi, ingatan, dan berpikir. Proses-proses tersebut adalah level tertinggi dari fungsi otak (kognitif otak). Oleh karena itu, kognisi dan otak saling berkaitan satu sama lain sebab kognisi memiliki peran yang sangat penting didalam eksistensi kehidupan manusia, seperti mengingat suatu hal, membuat keputusan, dan mempelajari berbagai hal baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun