Mohon tunggu...
Raifatul Maulah
Raifatul Maulah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Semoga bermanfaat🌈

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Perkembangan Moral pada Anak Usia Dini

17 Maret 2020   20:10 Diperbarui: 17 Maret 2020   20:24 3069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan moral pada anak masih sangat rendah, hal ini terlihat karena masih banyak anak-anak yang kurang memahami mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk dari perbuatan yang dilakukannya, seperti anak masih suka menganggu teman, kurang mempunyai rasa empati, dan tidak senang bermain dengan temannya serta tidak terbiasa mengucapkan terima kasih, dan lain sebagainya. Jadi, perkembangan moral pada anak haruslah di tingkatkan. Karena hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dan akan sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial bermasyarakatnya.

Perkembangan moral merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang mencakup dengan pikiran, emosional, dan sikap berdasarkan standar benar atau salahnya perilaku yang sesuai dengan aturan dalam kehidupan masyarakat. 

Gabungan-gabungan dari perkembangan moral ada 4 yakni mencakup pikiran moral,perilaku moral, perasaan moral, dan kepribadian moral.

- Pikiran moral, suatu penalaran yang dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama (Moralitas Heteronom) yang dimulai sejak anak berusia 4 sampai 7 tahun dan tahap kedua (Moralitas Otonom) yang dimulai sejak anak berusia 7 sampai 10 tahun, dimana anak bisa menyadari peraturan yang telah dibuat.

- Perilaku moral, dipengaruhi oleh 3 hal yakni situasi, kontrol diri, dan kognitif sosial.

- Perasaan moral, sebuah emosi yang timbul setelah seseorang melakukan suatu kegiatan.

- Kepribadian moral, ciri khas yang dimiliki oleh seseorang, karakter moral seseorang, dan teladan yang dimiliki oleh seseorang.

Dalam teori Kohlberg, ada 3 tahap perkembangan moral yaitu:
1. Penalaran Prakonvensional
Pada level ini, anak tidak menunjukkan interaksi nilai-nilai moral. Penalaran moral dikontrol oleh hukuman dan ganjaran eksternal. Misalnya, anak akan taat jika ia diberi sanksi atau hadiah serta anak akan taat sesuai dengan keinginannya mereka sendiri dan apa yang dirasakannya tanpa ada paksaan dari orang lain.


2. Penalaran Konvensional
Pada level ini, interaksi anak masih setengah-setengah. Anak patuh secara internal pada standard tertentu, tetapi standard itu pada dasarnya ditetapkan oleh orang lain, seperti orangtua atau oleh aturan sosial. Misalnya anak mulai bisa menghargai kebenaran, peduli terhadap orang lain, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan lain sebagainya.

3. Penalaran Pasca konvensional
Pada level ini, anak lebih mengikuti kata hatinya. Misalnya anak sudah mengerti bahwa setiap orang mempunyai pemahaman tentang nilai dan aturan yang berbeda-beda.


Pengembangan moral kepada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan lebih disarankan untuk menggunakan pendekatan yang bersifat individual, persuasif, demokratis, keteladanan, informal, dan agamis. Misalnya dengan cara bercerita, bermain peran, bernyanyi, mendongeng, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun