                                          Â
Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet catur untuk menyandang gelar Grandmaster. Gelar Grandmaster dipegang seumur hidup. Setelah dianugerahkan oleh organisasi catur dunia (FIDE), seorang pecatur akan selalu menjadi Grandmaster.
Agar bisa menyandang gelar paling bergengsi tersebut, seorang atlet catur harus melewati rangkaian persyaratan yang telah ditetapkan oleh FIDE. Sampai saat ini Indonesia baru menghasilkan delapan pecatur masuk dalam jajaran penyandang gelar Grandmaster dalam cabang olahraga catur sejak Indonesia merdeka.
Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan sepak terjang Grandmaster kebanggaan Indonesia dalam cabang olahraga catur. GM Utut Adianto, pecatur kelahiran 16 Maret 1965 di Jakarta. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang GM Herman Suradiradja orang Indonesia pertama yang meraih gelar Grandmaster.
GM Utut Adianto merupakan salah satu pecatur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya dari akhir tahun 1970 hingga tahun 2016, GM Utut Adianto adalah salah satu pecatur terkemuka di Indonesia yang pernah masuk dalam daftar 100 pecatur Top Dunia.
Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Kejuaraan Nasional. Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain Asian Continental Championship, Aeroflot Open A Rusia, Asian Championship, Master Open Switzerland, World Chess Cup, Biel Master Tournament, Asian Games, IGB Dato Arthur Tan Malaysian Open Chess Championship, Asian Individual Championship Invitational, Asian Indoor Games Classical Team, Philippines International Open Chess Championship, Korea Open Chess Tournament, Int. Chessfestival Biel Open Master, hingga Olimpiade Catur.
Untuk level Nasional, Ia memenangkan Kejuaraan Nasional Catur pada tahun 1982 dan tahun 1992. Kejuaraan di level internasional yang pernah dimenangkannya antara lain juara tiga Makita-Lakoni GM (2004), juara dua North American Open (2000) dan juara dua FIDE zone 3.3 Championships (2003).
Gelar Master FIDE (FM) diraih tahun 1983, gelar Master Internasional (IM) diraih tahun 1985. Utut Adianto hanya butuh waktu satu tahun untuk memperoleh gelar internasional tertinggi untuk pecatur Grandmaster (GM).
Pecatur terbaik Indonesia GM Utut Adianto (rating Elo tertinggi 2615) menjadi orang Indonesia ke dua yang meraih gelar Grandmaster (GM) tahun 1986 melalui salah satu Olimpiade Catur yang diikutinya di Dubai, Uni Emirat Arab, sekaligus menciptakan record pecatur termuda se-Asia Tenggara yang meraih gelar GM saat masih berusia 21 tahun. Pengalaman memperkuat team Olimpiade Catur Indonesia sudah sembilan kali, yang pertama tahun 1982, kemudian berturut-turut dari tahun 1986 sampai dengan tahun 1994, tahun 2000, tahun 2006, dan terakhir tahun 2016.
Prestasi yang diraih dari ke sembilan Olimpiade tersebut adalah 62,5 point dari 102 partai atau 61,3 % dengan perincian 45 kali menang, 35 kali remis, dan 22 kali kalah. Di samping itu Utut juga berhasil meraih medali perak perseorangan untuk pemain papan dua di Dubai tahun 1986 dan medali emas perseorangan untuk pemain papan satu di Istanbul tahun 2000.
