Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pengelolaan Motivasi Olahraga dalam Kepelatihan

24 Juni 2019   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2019   22:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri:Kegiatan Pelatihan Basket Jr NBA)

                                                                                                                

OLAHRAGA digemari anak-anak, pemuda dan para orang tua karena memiliki daya tarik untuk mengembangkan berbagai kemampuan, menumbuhkan harapan-harapan, memberikan pengalaman yang membanggakan, meningkatkan kesehatan jasmani, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis dalam hidup sehari-hari, dan sebagainya.

Melalui olahraga para pemuda dapat kesempatan luas untuk mengembangkan kemampuan, mendapatkan pengakuan dan popularitas, menemukan teman-teman baru dan pengalaman bepergian dan bertanding yang mendatangkan kegembiraan dan kepuasan.

Kompetisi menimbulkan keadaan penuh stress dan dapat menimbulkan kecemasan atau anxiety, serta tantangan untuk mengatasi berbagai perasaan. Menurut Lawter dengan berolahraga timbul macam-macam dorongan untuk bertindak sebaik-baiknya yang merupakan sebagian dorongan untuk mengembangkan diri-sendiri atau "self-improvement".

Melalui olahraga orang berharap dapat mencapai kepuasan. Kepuasan tersebut bentuknya beraneka-ragam, dan bagi atlet salah satu bentuk kepuasan yang utama adalah tercapainya prestasi yang setinggi-tingginya atau suatu kemenangan dalam pertandingan. Harapan untuk sukses dalam mencapai prestasi atau memenangkan pertandingan tersebut tidak selalu dapat tercapai, sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah emosional.

Sehubungan dengan sasaran atau target yang ingin dicapai seseorang, Adiseshiah dan Parry membahas dan menghubungkan dengan tingkat aspirasi atau "level of aspiration", dan mengemukakan bahwa motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat aspirasi individu yang bersangkutan. Apabila tingkat aspirasi seseorang lebih tinggi dari kemampuannya, dan individu yang bersangkutan selalu gagal untuk mencapainya, akan dapat memberi pengaruh buruk pada motivasinya.

Tingkat aspirasi mempunyai jangkauan yang jauh, sedangkan harapan untuk sukses jangkauannya tidak selalu jauh. Harapan untuk sukses dapat tertuju pada sasaran jangka pendek, terhadap aktivitas-aktivitas atau peristiwa tertentu; misalnya sukses dalam suatu perlombaan.

Menjadi tugas para pelatih dan pembina olahraga untuk memberi petunjuk, gambaran dan pengarahan, sehingga atlet yang dibina tidak menetapkan harapan untuk sukses terlalu tinggi dan akhirnya tidak dapat dicapai atlet. 

Pelatih dan pembina olahraga harus dapat menimbulkan motivasi atlet, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang dengan menggunakan kemampuan analisis yang secermat-cermatnya, sehingga atlet yang bersangkutan menetapkan tingkat aspirasi dan harapan untuk suksesnya tidak berbeda jauh dari kemampuannya, kondisi seperti ini yang sering diterapkan oleh mantan pemain bulutangkis Indonesia Hendrawan yang pernah menjadi Juara Dunia 2001 di Sevilla, Spanyol. 

Seorang pelatih dan pembina olahraga dapat mempengaruhi anak didiknya sehingga timbul motivasi yang kuat untuk berlatih, baik sesudah atlet mengalami kemenangan maupun sesudah mengalami kekalahan. Orang yang termotivasi mempunyai keinginan dan kemauan untuk menghadapi dan mengatasi rintangan-rintangan/kekalahan. Bahkan setiap olahragawan berprestasi ( top-atlet ) memiliki sikap positif terhadap kesalahan. Mereka tidak menyebutnya kesalahan, tetapi latihan. Bjorn Borg, John McEnroe, atauMartina Navratilova sekalipun, telah ribuan kali menyangkutkan bola di net dalam perjalanan panjang menuju prestasi puncak tennis. Tidak ada pelatih yang menilai pukulan seperti itu sebagai kegagalan. Semua itu adalah bagian yang sangat penting dalam proses belajar.

Pemain-pemain yang selalu mengalami kekalahan / kegagalan dalam pertandinganpun dapat dimotivasi untuk tetap berolahraga dan berlatih dengan terlebih dahulu mengatasi kegagalan tersebut. Tidak seorang pun dapat memiliki motivasi diri dan tekad yang ideal selain mereka yang pernah mengatasi kesulitan-kesulitan luar biasa untuk meraih tingkat-tingkat keberhasilan yang istimewa. Hal ini pernah dialami oleh mantan pebulutangkis Indonesia Joko Suprianto . Setelah gagal secara beruntun, dia kemudian memenangi turnamen kecil, Swiss Terbuka 1992. Setelah itu, Joko langsung subur gelar, termasuk jadi Juara Dunia 1993 di Birmingham, Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun