Mohon tunggu...
rahmi wirman
rahmi wirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya! terimakasih sudah berkunjung ke profile saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN TIM II Undip Bantu Tingkatkan Kesadaran Orang Tua Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap

3 Agustus 2021   11:00 Diperbarui: 3 Agustus 2021   11:09 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi PribadiKegiatan Sosialisasi secara Door to door di Nagari Durian Tinggi

kompasiana.com–Lubuk Sikaping, Pasaman (23/07/2021) Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Adapun upaya untuk mencapai kehidupan sehat dan sejahtera pada tahun 2030, ditetapkan 13 target yang diukur melalui 50 indikator. Pada target kesehatan reproduksi, ibu, bayi baru lahir dan anak menyebutkan bahwa imunisasi menyelamatkan jutaan nyawa dan secara luas diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan paling sukses dan hemat biaya di dunia. Saat ini diperkirakan 19,9 juta anak-anak tidak menerima vaksin selama tahun pertama kehidupan, yang mana dapat meningkatkan resiko penyakit yang serius. Sedangkan menurut WHO, sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang  dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gencar melakukan imunisasi rutin lengkap mengingat masih ada anak Indonesia yang imunisasinya belum lengkap.

Imunisasi dasar lengkap menjadi kebutuhan penting, terutama bagi anak usia 0-12 bulan. Namun, beberapa orang tua masih belum benar-benar memahami tentang hal tersebut. Tidak jarang dari mereka yang tidak mengetahui imunisasi apa yang sudah diberikan maupun yang belum, begitupun dengan manfaat dari setiap imunisasi yang diberikan. Hal tersebut terjadi karena selama ini kunjungan mereka untuk imunisasi sangat bergantung pada instruksi dokter/bidan desa setempat, mereka enggan mencari tau lebih dalam meskipun hal tersebut sudah tercantum di buku KIA. Minimnya pengetahuan dan rasa ingin tau dapat meningkatkan risiko lupa melaksanakan imunisasi sesuai jadwal. Diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, pasti ada kekhawatiran bagi orang tua untuk membawa anaknya keluar rumah, mengingat usianya masih di bawah satu tahun. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap antusiasme masyarakat dalam berkunjung ke pelayanan kesehatan seperti praktik bidan, puskesmas, rumah sakit, maupun ikut serta dalam kegiatan imunisasi rutin di balai desa. Padahal imunisasi sesuai jadwal sama pentingnya dengan melindungi anak dari virus corona.

Dalam mengatasi kurangnya pengetahuan dan kurangnya minat orang tua untuk melakukan imunisasi dasar lengkap dan tambahan pada anak-anaknya, maka salah seorang Mahasiswa KKN Tim II Undip, Rahmi Wirman (21) memiliki terobosan program berupa sosialisasi tentang Pentingnya Kesadaran Orang Tua Mengenai Imunisasi Dasar Lengkap dan Tambahan Serta Penilaian Status Gizi untuk Balita dengan tujuan untuk meningkatan pengetahuan dan kesadaran orang tua mengenai imunisasi dasar lengkap dan tambahan serta penilaian status gizi untuk balita. Disamping itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip juga menyisipkan materi tentang protokol kesehatan yang harus dipatuhi, sehingga orang tua dapat melakukan imunisasi dengan aman dan tidak membahayakan bayi, diri sendiri maupun orang lain.

Kegiatan sosialisasi dilakukan secara door to door untuk warga Nagari Durian Tinggi. Mahasiswa KKN Tim II Undip meluangkan waktu setiap sore mengunjungi rumah warga di sekitar rumahnya untuk berdialog dan mengedukasi sekaligus memberikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan imunisasi di balai desa yang rutin dilaksanakan setiap bulannya.

Tidak hanya itu, untuk lingkup yang lebih luas, kegiatan sosialisasi juga disisipkan pada kegiatan Posyandu Nagari Durian Tinggi. Dalam pelaksanaannya mahasiswa KKN Undip berkoordinasi dengan bidan desa setempat, Wedani Saputri, untuk sama-sama mempersiapkan kegiatan agar kegiatan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Sumber : Dokumentasi PribadiKegiatan Sosialisasi di Posyandu Nagari Durian Tinggi
Sumber : Dokumentasi PribadiKegiatan Sosialisasi di Posyandu Nagari Durian Tinggi
Selain memberikan sosialisasi mengenai imunisasi, Mahasiswa KKN Tim II Undip juga melakukan cek kesehatan anak-anak yang meliputi panjang badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan analisis status gizi anak.

Sumber : Dokumentasi PribadiKegiatan Mengukur Panjang/Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Kepala, Lingkar Lengan dan Analisis Status Gizi
Sumber : Dokumentasi PribadiKegiatan Mengukur Panjang/Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Kepala, Lingkar Lengan dan Analisis Status Gizi
Beruntungnya orang tua yang terlibat dalam sosialisasi ini sangat antusias menanggapinya. Harapannya antusiasme orang tua dalam kegiatan sosialisasi ini berbanding lurus dengan pemahaman terhadap pengetahuan dan kesadaran orang tua mengenai imunisasi dasar lengkap dan tambahan serta penilaian status gizi untuk balita. Selain itu, sisipan materi tentang protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat sehingga terjadi peningkatan antusiasme orang tua untuk tetap melakukan imunisasi sesuai jadwal di masa pandemi ini.

Penulis : Rahmi Wirman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun