Karena sering lupa tanya kenapa, biang kerok marah-marah tak jelas...
Seperti judulnya, kenapa...
Kita sering lupa menggunakan kata tanya kenapa. Padahal kita sudah belajar sejak zaman sd, kalau ada suatu hal terjadi, maka tanya dulu sebabnya kenapa. Jangan langsung punya asumsi dan jawaban sendiri.
Biang keroknya marah-marah.
Sering dalam suatu hubungan, misalnya keluarga entah itu ibu dan anak, istri dan suami, ayah dan anak, adik dan kakak, atau bahkan mungkin dalam dunia pekerjaan, sering kali kita lupa menggunakan kata tanya kenapa dalam menyelesaikan suatu hal.
Kenapa hal tersebut terjadi?
Ternyata, kebanyakan dari kita sudah dikuasai oleh Amarahnya atau pikiran-pikiran dan asumsi sendiri sehingga lupa menggunakan akal pikir, saling menimbang rasa untuk bertindak terlebih dahulu.
Misalkan....
Istri tidak memasak ketika suami pulang kerja.Â
Suami: orang mau makan, tapi sambal saja tidak ada. Sudah capek-capek seharian, di rumah tidak ada makanan sama sekali
Istri: Iya saya masakkan....