Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati yang Tersentuh (Bagian 2: Laki-laki Pujaan di SMP)

3 November 2022   19:00 Diperbarui: 3 November 2022   18:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita ini dimulai dari sinar Matahari dan seorang gadis SMA.  Matahari yang bersinar terang membuat gadis kelas XI IPA 2 di SMA 2 tersebut berlari dengan kencang menuju warung terdekat. Namun langkahnya terhenti sebentar ketika bel masuk kelas pertanda waktu istirahat habis berbunyi. Tapi karena sangat kehausan ia tidak menghiraukan yang ia dengar tadi, walaupun bel itu sudah berbunyi sampai 3 kali ia tetap berlari menuju ke warung. Tapi dengan tidak sengaja ia tertabrak seseorang dan dengan refleks ia meminta maaf kepada orang tersebut.

“Eeh maaf tidak sengaja.

Ia pun terdiam dan berkata dalam hatinya, sambil bergumam (Tunggu-tunggu, ini  bukannya si Rafa  ya?)

“Kamu Reni kan? (Reni pun tersentak dan menghabiskan lamunannya)

Ia pun langsung pergi tanpa menjawab.

“Kenapa tu orang aneh.

Reni pun  berusaha tidak menghiraukan perkataan Rafa dan langsung saja pergi. Aku tidak tahu kenapa Reni terlihat begitu terkejut setelah melihat anak baru itu, "apa mereka sudah kenal lebih dulu?

Setelah kejadian itu, Reni buru-buru kembali ke kelas. Ia langsung menceritakan semua hal yang baru saja terjadi kepada ku. Padahal aku melihat kejadian ketika ia bertabrakan tadi. Aku juga ingin menanyakan hal tadi, tapi dia dengan ekspresi yang sangat bahagia malah menceritakannya langsung tanpa aku harus dahulu bertanya kepadanya.

Aku yang mendengar cerita itu merasa kebingungan sendiri. Apa yang terjadi dengan Reni?

Rafa, Siapa Rafa? Aku hanya tahu kalau Rafa itu adalah anak pindahan yang baru masuk ke sekolah kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun