“Sekarang sudah pintar menjawab ya” ujarnya tersenyum.
“Kan kamu yang ngajarin aku” ujarku tertawa dan dia pun ikut tertawa juga.
Akhirnya kita sampai di depan rumahku, dan dia berpamitan pulang. Aku dan dia dekat sampai sekarang, walaupun hanya sebatas dekat tetapi aku tidak mempermasalahkan itu asalkan aku selalu ada untuknya dan begitupun sebaliknya.
“Semesta yang misterius telah mendekatkanku, dengan seseorang yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Dan aku bersyukur atas kejutan itu.”
Parung panjang, derai hujan.