Â
      Semarang, Minggu (1/8). Diare merupakan kondisi BAB (Buang Air Besar) dengan tinja yang lebih lembek/ cair dan kondisi ini dapat terjadi 3x atau lebih dalam sehari. Diare dapat terjadi pada semua usia, mulai dari balita sampai lansia. Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, 12,9% dari keseluruhan kasus diare pada tahun 2019 ditemukan di Jawa Tengah. Di Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang didapatkan 129 kasus pada tahun 2020.Â
Angka ini didapatkan berdasarkan Profil Kesehatan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Tahun 2020. Diare dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, parasit, kondisi malabsorbsi, faktor makanan, hygiene, dan kondisi psikologis. Diare yang tidak tertangani dapat menimbulkan dehidrasi dan komplikasi lainnya. Pada tahun 2019, diare juga ditetapkan sebagai penyebab kematian utama pada balita. Â
Berdasarkan alasan tersebut, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021 berupaya untuk memberikan informasi mengenai apa saja yang sebenarnya dapat dilakukan dan diusahakan untuk mencegah terjadinya diare di masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan edukasi. Hal ini sesuai dengan tema KKN TIM II UNDIP Periode 2020/2021, yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)"
      Sosialisasi dilakukan dengan cara menyebarkan poster edukasi dengan judul "Cegah Diare dengan PHBS". Selain itu Mahasiswa KKN UNDIP juga mengadakan seminar online melalui media Zoom Meeting. Informasi yang diberikan meliputi anjuran dan himbauan untuk memulai penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat Kelurahan Gayamsari, khususnya warga RW03.Â
Penerapan PHBS yang mana merupakan salah satu upaya yang mudah, murah, namun memiliki peran penting dalam pencegahan penyakit diare ini diharapkan bukan hanya dapat menurunkan angka kejadian penyakit diare di Kelurahan Gayamsari, namun juga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Penulis: Rahma Yulia Nurtari
DPL: Ir. Djoko Suwandono, MSP
Lokasi KKN: Kelurahan Gayamsari
