Mohon tunggu...
rahma yani
rahma yani Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa IAIN Samarinda

Nama : Rahmayani TTL : Makarti, 18 Februari 2000 Alamat : Jalan Poros Samarinda-Bontang KM 78/44

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hati-hati dalam Memilih Sahabat

10 Mei 2020   22:13 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:36 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahmayani

Mahasiswa IAIN Samarinda

Memilih sahabat yang baik merupakan sesuatu yang tidak bisa di anggap sepele. Karena itu, Islam selalu mengajarkan kita agar tidak salah dalam memilihnya. Sudah bisa dipastikan, bahwa seorang sahabat itu mempunyai pengaruh besar terhadap sahabatnya. Contonya saja sahabat itu bisa mempengaruhi agama yang paling utama, pandangan hidup seseorang, kemudian sifat dan kebiasaannya.

 Syekh Ibn Ataillah berkata:

"La tashab man la yunhidluka haluhu, wa la yadulluka 'alal-Lahi maqaluhu"

Terjemahan: "Janganlah engkau bersahabat dengan orang yang keadaanya tidak membangkitkan semangatmu, dan pembicaraannya tidak membimbingmu ke jalan Allah."

Dari penjelasan ayat di atas, sahabat sering di anggap sebagai cerminan diri seseorang. Bahkan kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sosok seseorang bisa dilihat dari dengan siapa saja orang itu bersahabat. Oleh karena itu, Syaikh Ibn 'Atha'illah berpesan, berhati-hatilah didalam memilih sahabat. Sebab, sosok sahabat mampu mengawal kita menuju keridhaan Allah. Namun dia juga sanggup menggiring kita menuju jurang kehancuran dan kesia-siaan, serta murka-Nya.

Syeikh Ibn 'Atha'illah juga menasehatkan,

" boleh jadi engkau berbuat buruk, tetapi tampak olehmu sebagai kebaikan lantaran engkau bersahabat dengan orang yang tingkah lakunya lebih buruk darimu"

Dari penjelasan tersebut bahwasanya bersahabat dengan seorang yang lebih rendah akhlak maupun imannya sangatlah berbahaya. Karena, didalam sebuah persahabatan ada sikap yang saling mempengaruhi, hingga akan sulit untuk mendapatkan sebuah manfaat darinya karena tidak seimbangnya posisi atau keadaan yang ada. Dan, fungsi koreksi akan berhenti, atau timpang pada salah satu pihak saja. Maka selektiflah dalam memilih siapa yang akan dijadikan sebagai seorang sahabat (Syaikh Ibn 'Atha'illah, 2012).

Catatan penting, perlu diketahui untuk menjadi catatan, melalui penyampaian saya di atas bahwa tentang anjuran mencari teman yang latar-belakangnya baik, bukan berarti bahwa kita tidak boleh berteman dengan orang yang berada di sekitar kita. Bukan berarti kita tidak bergaul dengan orang kafir, ahlul-bid'ah, orang yang bersifat buruk lainnya. Akan tetapi, bergaul dengan mereka bahwa harus di landasi dnegan keinginan serta niat untuk mendakwahi dan memperbaiki mereka.

Dalam problem kali ini, kita mesti melihat serta mempertimbangkan sisi baik dan buruknya yang akan terjadi kedepannya pada diri kita serta orang-orang lain yang berada di sekitar kita pada saat kita bergaul dengan mereka. Jika perilaku kita dengan mereka membawa manfaat yang besar kepada mereka, maka kita dapat bergaul dengan mereka. Begitu pun sebaliknya, jika tidak berpengaruh serta memberikan manfaat besar justru mendatangkan keburukan atau bahaya maka, pergaulan dengan mereka menjadi suatu larangan.

Dalam masyarakat ini, jika Anda tidak memilih sahabat serta kawan yang baik, maka Anda tinggal memilih apakah anda yang akan mempengaruhi orang-orang untuk menjadi lebih baik atau anda kah yang akan menjadi korban pengaruh buruk lingkungan. Thnkyu..

Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq, tsumamasalamu'alaikum wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun