Mohon tunggu...
Rahmawati
Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Welcome

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Pembelajaran Individu dan Kelompok Pada Pembelajaran Daring sebagai Program KKN UPI

1 Agustus 2021   18:29 Diperbarui: 1 Agustus 2021   18:50 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia. Dengan demikian proses pembelajaran di sekolah pun sudah berlangsung secara daring selama satu tahun lebih. 

Percobaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pun sudah pernah dilakukan oleh sekolah -- sekolah di Indonesia pada bulan Juni. Namun sayangnya pada bulan Juli yang seharusnya sudah dilakukan PTM, pandemi COVID-19 justru sedang puncak -- puncaknya di Indonesia. Sehingga harapan pembelajaran tatap muka pun harus dipupuskan di bulan Juli. 

Sambil menunggu keputusan terkait PTM, pembelajaran pun dilakukan kembali sepenuhnya secara daring, utamanya untuk wilayah Jawa -- Bali yang menerapkan PPKM di bulan Juli bahkan sampai Agustus ini. Proses pembelajaran daring berlangsung dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. 

Maka dari itu, saya Rahmawati sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring pula. KKN ini dilaksanakan di SDN Cimahi Mandiri 2 dengan sasaran siswa kelas 6.

Siswa yang tadinya begitu antusias untuk melakukan PTM terbatas, kini harus menunggu kembali sampai keputusan dari kementrian dan pemerintah diturunkan. KKN dilakukan kepada siswa mulai dari tanggal 13 Juli, dimana siswa masih dalam keadaan libur sekolah. Namun semangat siswa sangat luar biasa dengan adanya kegiatan KKN ini. Kepada siswa dilakukan terlebih dahulu pendataan kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu. 

Setelah mengisi, dapat diketahui siswa memiliki kendala pada mata pelajaran matematika dengan berbagai materi. Kemudian, dilakukan terlebih dahulu perizinan untuk program pendampingan kepada orang tua dan siswa. Setelah itu, baru dilakukan pendampingan pembelajaran daring kepada siswa.

Pada pendampingan pembelajaran pertama dan kedua dilakukan melalui chat di WhatsApp dengan materi bangun ruang. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan bimbingan individual karena komunikasi melalui chat dengan masing -- masing siswa. 

Pembelajaran individual atau pembelajaran perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar. Pembelajaran individual merupakan suatu pembelajaran yang menyesuaikan karakteristik setiap siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan siswa (Purwasih, 2019).

Pada saat proses pembelajaran, berlangsung selama 3-4 jam tergantung dengan kemampuan siswa dan jam belajarnya pun berbeda -- beda karena siswa ada yang menggunakan hp orang tua sehingga harus menyesuaikan dengan jam bekerja orang tua. Pembelajaran berlangsung lancar karena perhatian diberikan lebih kepada masing -- masing siswa. Sehingga saya dapat mengetahui secara langsung kendala yang dialami siswa karena pembelajaran individual ini.

Pada pendampingan pembelajaran ketiga sampai ke kelima dilakukan pendampingan campuran yaitu ada yang mengikuti pendampingan individual dan ada pula yang mengikuti pendampingan pembelajaran secara kelompok. 

Pembelajaran kelompok ini maksudnya adalah pembelajaran yang dilakukan beberapa siswa secara bersamaan. Materi yang diberikan saat pendampingan pembelajaran kelompok yaitu perpangkatan dan akar, pecahan campuran, dan satuan waktu serta satuan panjang.

Proses pembelajaran dilakukan sinkronus melalui google meet atau zoom meeting selama 45-60 menit karena terbatasnya waktu penggunaan zoom. 

Pendampingan sinkronus ini dilakukan karena beberapa siswa lebih menyukai bertatap maya dibandingkan hanya melalui chatting di WhatsApp. Sehingga proses pembelajaran yang saya lakukan, menyesuaikan dengan keinginan dan kenyamanan siswa. 

Pada saat tatap maya, dilakukan pula diskusi, tanya jawab, dan penjelasan kepada siswa terkait materi yang dipelajari. Siswa aktif memberi respon ketika diajukan pertanyaan, siswa -- siswa tersebut menyenangi metode pembelajaran dengan tatap maya. 

Pada saat tatap maya dilakukan, pemberian materi hanyalah bagian -- bagian yang pentingnya saja karena terbatasnya waktu. Setelah tatap maya selesai, siswa diberi tugas dan hanya sedikit pertanyaannya.

Proses pembelajaran daring diawali dengan tes konsentrasi yang dibuat melalui kahoot dan pertanyaan langsung saat tatap maya. Kahoot sendiri dipilih karena penggunaannya yang mudah dan dapat diakses melalui website tanpa harus mendownload aplikasi. Tes konsentrasi dibuat agar siswa lebih siap untuk belajar dan mengikuti proses pembelajaran dengan konsentrasi. Tes konsentrasi berupa tebak -- tebakan yang dirasa akan lebih menyenangkan untuk siswa.

Pendampingan proses pembelajaran ini mempelajari materi kelas 5 dengan tujuan pengayaan agar siswa lebih mengingat kembali yang mereka pelajari sewaktu kelas 5. Sehingga saat kelas 6, mereka masih ingat mata pelajaran matematika di kelas 5 dengan harapan tidak kesulitan pada saat kelas 6.

Proses pendampingan pembelajaran selama lima pertemuan tersebut terlaksana dengan lancar karena menyesuaikan dengan kenyamanan siswa saat belajar. Proses pembelajaran individual diharapkan dapat melatih kemandirian siswa dalam belajar dan proses pembelajaran kelompok diharapkan dapat melatih keberanian berpendapat siswa di hadapan teman -- temannya.

Ditulis oleh : Rahmawati

Referensi : Purwasih, A. V. (2019). HUBUNGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN INDIVIDUAL SYSTEM TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI biMBA AIUEO CONDROKUSUMO SEMARANG. Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. [Skripsi]. Diakses dari : http://lib.unnes.ac.id/35364/1/1601414015_Optimized.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun