Mohon tunggu...
Tati Rahmawati
Tati Rahmawati Mohon Tunggu... Apoteker - apoteker komunitas

Apoteker praktisi yang berpraktik di Cilegon. Selain di dunia kesehatan juga menyukai kegiatan kerelawanan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dosis Obat Drop dan Syrup

27 Agustus 2020   12:28 Diperbarui: 27 Agustus 2020   12:24 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dok. pribadi

Pertanyaan seorang bapak sore itu membuat saya teringat kemungkinan kesalahan penggunaan obat akibat bentuk obat yaitu drop dan sirup. Sebagian masyarakat bisa jadi belum mengetahui perbedaan keduanya.

Anaknya yang masih bayi menggunakan obat drop atau tetes. Di dusnya tersedia pipet. Dan kakaknya menggunakan bentuk sirup untuk merk obat yang sama. Nah, obat si kakak habis. Bapak ini berinisiatif memberikan obat milik si kecil. Beliau bertanya untuk memastikan dosis yang diambilnya sudah benar.

"Tinggal diukur aja kan, Mbak?"
Biasanya setengah sendok obat, artinya 2.5 ml kan?

Untuk menjawab pertanyaan beliau, saya ambil kertas dan kalkulator. Lalu menuliskan komposisi yang ada di dus obat drop tersebut. Setiap 0.8ml mengandung sekian miligram obat. Saya mencoba menjelaskan. Beliau memperhatikan. Lalu saya tulis juga komposisi sirup. Setiap 5ml mengandung sekian miligram obat.

Ternyata bentuk drop lebih pekat. Dengan volume yang sedikit ( biasanya 10-15ml) mengandung bahan obat yang lebih besar dibandingkan sirup.

Bayi tentu akan kesulitan jika harus meminum obat dengan jumlah yang besar. Dengan ukuran sedikit saja terkadang dimuntahkan ya. Oleh sebab itu dibuat bentuk drop atau tetes. Dibuat lebih pekat.

Nah, akan fatal akibatnya jika bapak tadi mengambil 2.5ml obat bentuk drop untuk diberikan ke anaknya karena beranggapan dosis minum sirup pun demikian.

Perlu diingat. Meski nama sama, bentuknya pun sama-sama cair tapi drop dan sirup punya perbedaan yaa. Tidak sekadar volume kecil dan besar tapi tentang jumlah obat yang ada di dalamnya.

"Wah, ternyata gak sama yaa Mbak?" Tanyanya setelah melihat hasil coret-coretan di kertas menghitung takarannya.

Saya bersyukur beliau bertanya terlebih dahulu sebelum melakukannya. Mengkonversi bentuk sirup ke drop bahkan tablet bisa saja dilakukan asalkan perhitungannya benar. Jika keliru bisa berakibat hal-hal yang tidak diinginkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun