Mohon tunggu...
Rahmatullah Usman
Rahmatullah Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar Di Jakfi Nusantara

Membacalah dan Menulis, engkau akan menemukan diriMu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Simbolisme Gender dan Rahim sebagai Mikro Kosmos

14 Agustus 2021   10:21 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:56 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah rahim sebagaimana akan kita jelaskan pada poin selanjutnya disematkan pada diri perempuan. Trans-subtansial dalam pendekatn filosofis membidik titik gerak pada jiwa, karenanya jiwa mampu bergerak dalam kesempurnaan yang bisa memahami dirinya dan kosmos, itulah jiwa perlu didikan oleh jiwa yang mempu mengarahkan pada kesempurnaan.

Kesempurnaan jiwa pada dedikasi oleh sifat feminin, sebagaimana yang diurai di atas bahwa jiwalah yang menyadari jiwa. Itulah sehingga kaum wanita disebut sebagai Madrasah utama untuk manusia dalam pendidikan, bukan berarti bahwa ini merupakan sifat diskriminasi, tapi merupakan keutamaan kaum wanita yang dianugrahi  sifat jamaliyah  oleh Tuhan.

Karena hanya kaum wanita yang mampu melaksanakan aktualisasi sifat-sifat Ilahi, disamping pria berperan dalam menjaga sistem masyarakat dan kosmos.
Dalam gerak trans-subtansial, jiwa pada dasarnya tidak memiliki apa-apa, kekosongan pada dirinya hanya bersifat potensi. Potensialitas  jiwa dalam aktulisasinya menjadi manusia memerlukan peran feminin dalam perjalanan kesempurnaannya, sifat kaum wanita menjadi lokus pada pendidikan jiwa manusia dalam mendidik, hal tersebut bukanlah suatu konstruksi patriarki yang digaungkan oleh feminis barat, melainkan wajud keseimbangan kosmos.

Kemuliaan perempuan terkandung dalam sifat femininnya, sebagai keberlangsungan  kehidupan kosmos. Islam bukanlah suatu sifat patriarki seperti yang disuarakan oleh kaum feminis Eropa, namun Islam dalam dedikasi dan penghargaan tinggi pada diri kaum wanita.

Fatimah, putri agung Nabi Muhammad mengatakan: "orang-orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling lembut perangainya dan orang yang paling memuliakan perempuan-perempuannya".

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Annemarie ketika menguraikan penjelasan Ibnu Arabi mengenai feminin, bahwa aspek feminin merupakan bentuk di mana Tuhan paling dapat dikenali, simbolisme ini menunjukkan bahwa spiritualitas perempuan dalam perilaku  dan gaya bahasanya merupakan dimensi mistis yang dengan itu para sufi dalam kalangan mistisisme menciptakan syair-syair untuk memujanya sebagai manifestasi Tuhan pada penampakan kaum wanita, dan inilah ungkapan syair Ibnu Arabi:
Niatku dengan syair ini adalah menggambarkan hanya dia,
(yaitu huruf  ha, kata ganti feminin),
Aku tidak punya kecenderungan apa pun selain yang satu
Itu untuknya, sebab kecenderunganku
Pada dunia fenomena ada semata-mata demi dia,
Sebab dia mengungkapkan dirinya di dalam dirinya.

Rahim Sebagai Mikro Kosmos

Kata bahasa arab rahim berasal dari akar yang sama dengan kata belas kasih (rahmah), atau dalam pengertian lain, kasih sayang dan kelembutan. Dari sisi jenis kelamin dalam realitas alam, hanya kaum wanitalah yang tampak sebagai sifat pemilik rahim sebagai sumber awal kehidupan manusia.

Dalam  ungkapa para Urafa mistisisme mengenai sifat welas kasih (rahmah) Ilahi yang menciptakan kosmos dan mahluk atas dasar kasih sayangnya, itulah mengapa pada pembahasan diatas penulis mengatakan bahwa induk dari segala sesuatu itu ialah feminin yang melahirkan cabang.

Rahim sebagai sumber nama dari sang maha pencipta jamaliyah, ar-Rahman dan ar-Rahim. nama Ilahi ini yang bermanifestasi pada makro kosmos (alam) dan mikro kosmos (kaum wanita).

Oleh  karena itu rahim dari perempuan merupakan cabang dari rahim Ilahi (nafas Ar-Rahman) dengan demikian bahwa kasih sayang itu sifat dari tasybih Allah kepada kaum wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun