Mohon tunggu...
Rahmatullah Usman
Rahmatullah Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar Di Jakfi Nusantara

Membacalah dan Menulis, engkau akan menemukan diriMu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Simbolisme Gender dan Rahim sebagai Mikro Kosmos

14 Agustus 2021   10:21 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:56 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbolisme Gender dalam Tata Bahasa

Pembahasan ini ingin mendudukkan bagaimana gender dalam pandangan islam yang terkait (nafs/jiwa), dalam pendekatan Ibnu al Arabi sifat feminin merupakan realitas yang tertinggi dari sang maha pengasih yang menerima semua bentuk bentuk ciptaannya,  penerimaan tersebut dari objek-objek pengetahuan Ilahi.
Dalam realitas nama-nama Ilahi, jamaliyah (keindahan) dan jalaliyah (keagungan) dengan esensi Tuhan yang aktif dan reseptif terhadap aktivitas.  

Simbolisme gender feminin yang diuraikan oleh pendekatan ini ialah keutamaan  jiwa yang bersifat feminin, sebab jiwa adalah penerimaan aktivitas dan reseptifitas Tuhan dalam ciptaan, sehingga feminin adalah merupakan induk dari segala sesuatu.

Jika dilihat dari tatanan kosmos jenis kelamin, model feminin dari jiwa ialah kaum wanita sehingga simbolisme ungkapan Ilahi dari dirinya ialah kaum wanita, sebab kelahiran manusia dimulai dari diri (jiwa) perempuan yang dimana manusia berasal. Kaum wanita adalah bentuk feminin sebagaimana "jiwa" asalnya bersifat  feminin (Tuhan), oleh karena itu Jandi mengatakan bahwa akar dari segala akar adalah realitas tertinggi yang merupakan bentuk feminin.

Makna dari feminin ialah akar dari segala akar yang menumbuhkan cabang, sehingga bentuk feminin perempuan merupakan akar dari segalah sesuatu yang memunculkan cabangnya, simbolisme ini merupakan inti kosmos bahwa kosmospun memunculkan cabang, sehingga apa yang hidup misalnya tumbuhan itu merupakan asal dari kosmos dan akar dari manusia ialah kaum wanita yang dimana memunculkan masyarakat.

Oleh karena itu kaum wanita merupakan simbolisme gender dalam arti menerima aktifitas dan reseptifitas yang memunculkan maskulinitas.

Dengan demikian dalam pembacaan "jiwa" perempuan dalam tradisi pemikiran islam merupakan sifat wujud Ilahi yang menggambarkan jamaliyanya, kekuatan jiwa yang aktif sekaligus reseptif merupakan dua sifat dari esensi Tuhan, yang bermanifestasi pada kaum wanita.
Digambarkan cukup jelas bahwa bahasa dan perilaku wanita hadir dalam realitas alam untuk menyeimbangkan penciptaan Ilahi sebagai bentuk jamak dari pria, Sebagai simbolisme gender yang dirindukan.

 Psikologi Trans-Subtansial

Tradisi intelektual islam menunjukkan subtansi yang berada di dalam diri manusia yang disebut nafs. Chittick mengartikan bahwa nafs sebagai kata ganti atau diri manusia bergantung pada konteks. Kesadaran manusia yang dimulai dari jiwa sebagai makna generik bagi apa yang dipahami melalui dirinya, artinya jiwalah yang menyadari jiwa.

Kecenderungan pemikiran Barat melihat jiwa sebagai sifat feminin yang lemah, tak punya daya kuasa yang menjadikan perempuan dalam ketertindasan.  Psikologi trans-subtansial kekuatan daya manusia yang menerima bentuk -- bentuk realitas tertinggi ada pada dirinya (jiwa), kesadaran yang termanifestasi pada aktualisasi nama-nama Ilahi dalam perbuatan.

Itulah dalam diri kaum wanita aktualisasi bentuk Rahmah Ilahi tercermin dalam sifatnya, kaum wanita sebagai lokus penerima welas kasih Tuhan yang tercermin dalam dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun