Sengitnya kompetisi di Liga Inggris membuat sejumlah pemain pendatang baru sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan filosofi sepak bola ala Liga Inggris.
Ini terjadi pada dua rekrutan anyar Chelsea pada musim panas tahun lalu, yakni Timo Werner dan Kai Havertz. Mereka belum mampu beradaptasi dengan baik di Liga Inggris bersama klub barunya, Chelsea.Â
Sampai saat ini, Timo Werner baru mengemas empat gol dan lima assist sepanjang 17 pertandingan yang dilakoninya, bahkan 11 pertandingan dilalui tanpa gol. Ini sangat jauh dari ekspektasi dari fans The Blues yang sangat menaruh harapan pada Werner, yang didatangkan dari RB Leipzig  dengan banderol fantasis 47,5 juta atau setara Rp 897 miliar.
Begitupun dengan Kai Havertz yang didatangkan dari Bayern Leverkusen dengan nilai transfer  62 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun. Ini harga yang fantastis, namun Havertz belum mampu memberikan kemampuan terbaiknya. Sampai saat ini, Kai Havertz baru mengemas satu gol dan satu assist dalam 14 pertandingannya di Liga Inggris.
Kedua pemain ini yang didatangkan dari Jerman tersebut memang merupakan pembelian yang diharapkan mampu membuat Chelsea kembali berada pada jalur juara, yang sangat dinantikan fans The Blues tersebut. Namun masalah adaptasi yang sering dialami para pemain yang baru mencicipi kerasnya persaingan Liga Inggris juga berpengaruh pada Timo Werner dan Kai Havertz.
Bahkan Ilkay Gundogan, Gelandang Manchester City yang didatangkan dari Borussia Dortmund pada 2016 lalu, juga turut mengomentari kedua pemain tersebut yang juga dialaminya ketika baru merumput di Etihad Stadium. "Secara umum, saya pikir memang tidak mudah untuk beradaptasi dengan cepat di Liga Inggris jika Anda datang dari negara berbeda dan situasi yang terjadi saat ini juga saya rasa membuat level kesulitan bertambah," dilansir dailymail.
Ini senada dengan performa Werner dan Kavertz yang menjalani pertandingan di Liga Inggris dengan tertatih-tatih untuk menyesuaikan diri. Frank Lampard selaku juru taktik The Blues juga tidak patah semangat terhadap dua pemainnya tersebut, yang sangat menantikan performa mereka bangkit. "Tugas saya adalah membantu dia dengan kepercayaan diri dan menjadi positif serta mendorong ke arah yang positif. Gol-gol akan datang." ujarnya.
Untuk musim ini, Chelsea berada pada peringkat 17 di Primier League dengan total 26 poin diraih dengan tujuh kemenangan, lima seri, dan lima kekalahan. Pada pertandingan terakhir yang dihelat di Stamford Bridge, Chelsea harus mengakui ketangguhan anak asuhan Pep Guardiola yang melumatnya dengan skor 1-3. Manchester City pun tetap menjaga kans juara musim ini dengan mengantongi 29 poin dengan dua pertandingan tunda.
Pada pertandingan tersebut, Timo Werner yang turun sebagai starting line up tidak mampu memberikan yang terbaik bagi timnya. Namun beda halnya dengan Kai Havertz yang baru masuk menit ke 77 menggantikan M. Kovacic mampu memberikan umpan ke Hudson-Odoi yang mampu dikonversikan menjadi gol hiburan bagi Chelsea di penghujung laga.
Dengan kekalahan tersebut, semoga dapat menjadi renungan bagi Chelsea terkhususnya bagi Werner dan Havertz untuk dapat bangkit dan menjadi bomber yang menakutkan yang fans sematkan sejak awal mereka bergabung.
