Mohon tunggu...
Rahmatullah Syabir
Rahmatullah Syabir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Penulis Partikelir. Nulis sekedar hobi saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Istana Tampaksiring Bali, Istana Kepresidenan yang Dibangun Setelah Kemerdekaan

28 Oktober 2020   12:11 Diperbarui: 28 Oktober 2020   12:19 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merupakan suatu keharusan bagi pejabat negara terutama bagi Presiden RI untuk menempati Istana yang telah disediakan oleh negara sebagai tempat memperingati hari besar nasional, kegiatan-kegiatan resmi negara, pertemuan formal, administrasi bahkan sebagai tempat kediaman.

Istana Merdeka maupun Istana Negara yang berada dalam satu kompleks dan terletak di Jakarta mungkin sudah tidak asing bagi kita. Istana tersebut sering kali muncul di layar TV atau di media lainnya, untuk memperingati hari besar nasional, atau diadakannya pertemuan-pertemuan resmi yang saat ini bisa dikunjungi oleh siapapun.

Tapi banyak diantara kita yang belum tahu bahwa Istana Kepresidenan ternyata ada enam. Salah satu diantaranya adalah Istana Tampaksiring Bali.

Istana ini terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Istana Tampaksiring ini berada di sebuah kompleks pura, permandian yang indah, dan juga berlokasi di atas perbukitan yang tentunya memiliki hawa yang sejuk.

Istana Tampaksiring ini juga merupakan satu-satunya Istana yang dibangun setelah Kemerdekaan Indonesia. Presiden Soekarno lah yang memprakarsai berdirinya Istana ini yang menginginkan adanya tempat peristirahatan bagi presiden  dan keluarga maupun tamu-tamu negara.

Yang menjadi arsitek dari pembagunan Istana tersebut adalah R.M Soedarsono. Awal kontruksi bangunan ini dimulai pada tahun 1957 dan selesai tahun 1963.

Ada lima bangunan resmi yang berdiri di atas tanah seluas 19 hektar tersebut. Ada dua bangunan utama yaitu Wisma Negara dan Wisma Merdeka yang berfungsi sebagai tempat kediaman presiden beserta keluarga dan tempat menerima tamu-tamu negara maupun acara formal lainnya.

Kedua wisma ini berdiri pada bukit yang berbeda alias berseberangan yang dipisahkan celah bukit sedalam 15 meter dan dihubungkan oleh jembatan sepanjang 40 meter  dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian 20 meter. Jembatan ini bernama "Jembatan Persahabatan".

Kemudian ada juga tiga gedung utama lainnya yaitu Wisma Yudhistira yang terletak di tengah kompleks Istana yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan para menteri maupun para pejabat negara yang sedang berkunjung ke Istana Tampaksiring. Lalu ada juga Wisma Bima yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan para pengawal maupun pelayan presiden. Dan terakhir ada Balai Wantilan yang berfungsi sebagai tempat kesenian.

Selain kelima bangunan resmi tersebut ada juga bangunan penunjang lainnya seperti pendopo, perpustakaan, paviliun, dapur, gedung perkantoran, Gedung Istura,  garase, dan Gedung Konferensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun