Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Kata dan Ingatan saya sebagian ditulis di www.omah1001.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Be Different" atau Aneh, Enjoy Aja!

21 November 2017   03:19 Diperbarui: 21 November 2017   03:43 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Facebook Neysya Andan Dewi

Pernahkah Anda berada dalam suasana yang sangat dilematis, di mana Anda sedang nongkrong bersama dengan teman-teman menikmati malam hingga pagi menjelang, tetapi di tempat Anda nongkrong kebetulan cuaca dingin, banyak nyamuk dan kawan Anda alergi obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar maupun obat nyamuk dalam bentuk lotion?

Saya sering mengalami hal tersebut. Teman-teman saya memang banyak memiliki keunikan. Ada yang alergi kipas angin, ada yang alergi asap obat nyamuk tetapi anehnya tak alergi asap rokok maupun asap knalpot. Satu yang sama, kami semua suka begadang, nongkrong hingga pagi, nonton bola atau hanya sekadar mabar(main bareng) game online.

Hampir setiap malam begitu, terutama di akhir pekan. Sehingga saya cukup memahami hal-hal rumit ketika bersama mereka. Suasana yang sangat dilematis, dingin dan musim nyamuk (kebetulan rumah tempat kami nongkrong dekat sawah dan saluran irigasi yang pinggirnya di tumbuhi pohon pisang), mau bakar obat nyamuk seorang kawan pasti tiba-tiba batuk dan sesak nafas, mau ngidupinkipas angin pasti semua menggigil, giliran rame-rame memakai obat nyamuk lotion kulit saya yang alergi.

Suatu ketika, akhirnya iseng, guebeda memakai minyak kayu putih aroma varian lavender. Bermodal informasi dari orang-orang tua dulu, bahwa wangi aroma lavender itu tidak disukai nyamuk. Maka, jadilah di akhir pekan, saya membawa kayuputiharoma varian lavender milik anak saya yang masih batita.

Beruntungnya, malam itu, tak ada satu pun teman yang menaruh perhatian khusus terhadap guebeda dengan aroma lavender yang saya lumuri di betis dan lengan saya. 

Malam berlalu tanpa komentar dan tanpa diskusi soal nyamuk beserta seluruh tetek bengek malam yang dingin, saya juga tak terlalu paham pengaruh kayu putih aroma yang saya gunakan. Barangkali, karena malam itu perapian yang kami nyalakan untuk membakar jagung cukup pantas dianggap sebagai pemeran utama pengusir dingin dan nyamuk, bau asap dari kobaran api yang lumayan besar juga cukup menenggalamkan aroma bau lavender.

Begitulah, malam itu berlalu tanpa kesan khusus dari minyak kayuputiharoma yang saya bela-belain bawa tanpa izin istri, daripada dianggap aneh dan norak, karena selain bayi, tak ada laki-laki dewasa di daerah kami yang suka memakai minyak kayu putih. Minyak kayu putih itu identik dengan bayi, balita dan perempuan.

Seminggu sudah berlalu, guebeda telah terbiasa mengoleskan kayuputiharoma itu di tubuh saya, tidak lagi terbatas di kaki dan tangan, melainkan juga di bagian perut dan dada. Saya, menjadi merasa nyaman dengan aroma lavender yang khas, seolah memberi efek segar yang dapat meningkatkan ketenangan, konsentrasi, dan rasa nyaman. Singkatnya, wangi aroma lavender menjadi teman setia saya mengedit beberapa naskah buku yang dikejar deadline, tapi anehnya meski kerja SKS (sistem kebut semalam) saya tetap merasa rileks, sama sekali tak merasa tertekan, emosi, stress, atau panik, seperti kebiasaan sebelumnya, kala pekerjaan menumpuk."Ini, pasti pengaruh wangi aroma lavender," begitu batinku.

Pekerjaan yang menumpuk itu, membuat saya juga selama seminggu lebih tak bisa berkumpul dengan kawan-kawan. Beberapa mereka, malah sempat berkunjung ke rumah, tetapi karena paham, dengan kesibukan saya yang sedang diburu deadline mereka pun akhirnya membiarkan saya menyelesaikan pekerjaan, tanpa memaksa mengajak untuk cepat-cepat bergabung nongkrong.

Pekerjaan pun akhirnya tuntas, saatnya kembali nongkrong bareng teman-teman hingga pagi seperti biasa. Musik, main game, ngobrol adalah rutinitas malam-malam kami, tetapi setelah lama tak kumpul, rupanya penciuman hidung salah seorang teman cukup awas mengendus guebeda dengan aroma lavender yang melumuri hampir seluruh tubuh. Sehingga, jadilah malam itu malam pembullian yang sangat sadis, karena memang tak pernah ada sejarah dalam kehidupan kami sejak dari bujang hingga hampir semua sudah nikah, yang memakai minyak kayu putih, apapun aromanya. Dan, guebeda malam itu!

Namun, seperti orang kecanduan gue tak peduli, masabodo, guebeda. Sebenarnya, bukan hanya karena alasan wangi aroma lavender yang tak disukai nyamuk dan minyak kayu putih yang ku yakini bisa mengusir dingin, melainkan efek nyaman dan tenang dari kayuputiharoma lavender yang aku hirup, membuat benar-benar guebeda, gue nyandu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun