Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Kata dan Ingatan saya sebagian ditulis di www.omah1001.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Intuisionisme Sebagai Sumber Pengetahuan

17 Oktober 2015   07:36 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 3033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[2] Aqa, Rasionalisme dan Intuisionisme, (Makalah, 23 Oktober 2009), hal.  7. Pengertian serupa bisa juga dilihat dalam, John M. Echols, Kamus Inggris – Indonesia, (1997:329)

[3] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2006), Edisi III, Cet. Ke-3, hal. 451, bandingkan dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia yang mengartikan intuisi sebagai “daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati” atau dengan Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet ke-2, hal. 253, Eko mengartikan instuisi sebagai garizah, insting, naluri dan indra keenam.  Untuk memperkaya tentang pemahaman intuisi sekaligus mendalami beberapa pengalaman penggunaan intuisi, baca buku Malcolm Gladwell, Blink; Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009)

[4] Jujun S.Sumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1990), h. 53

[5] Ahmad Tafsir. Filsafat Umum;Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Capra,  (Bandung: Remaja Rosda karya, 2001). hlm 26.

[6] http://nuryantowiryo.blogspot.co.id/2013/03/aliran-intuisi.html, diakses tanggal 10 Oktober 2015, Pukul 21.05

[7] Muhammad ‘Abid al-Jabiri, Bunyat al-‘Aql al-‘Arabi,  (Beirut: Markaz al-Thaqafi al-‘Arabi, 1993), hal. 251-259

[8] Lihat  Qs., al-Baqarah (2): 89, 146; Qs.,  al-Imran (3): 104; Qs., al-Maidah (5): 83; Qs.,  al-An’am (6): 20; Qs., al-A‘raf (7 ): 48;  Qs, al-Kahfi (18): 65; Qs. al-Naml (27): 15 dan 93

[9] Harold H. Titus, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang,1984), hal 205

[10] Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat : Intuisionisme, (Yogyakarta: Tiara wacana yogya, 2004), cet Ke-2, hal 145-146

[11] Harold H. Titus, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat...

[12] Douglas V. Steere, “Mysticism”  a Handbook of Christian Theology, (New York: World, 1958), hal 236

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun