Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Kata dan Ingatan saya sebagian ditulis di www.omah1001.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Intuisionisme Sebagai Sumber Pengetahuan

17 Oktober 2015   07:36 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 3033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Intusionis   mengklaim   bahwa matematika berasal dan berkembang di dalam pikiran manusia. Ketepatan dalil-dalil matematika tidak terletak pada simbol-simbol di atas kertas, tetapi terletak dalam akal pikiran manusia. Hukum-hukum matematika tidak ditemukan melalui pengamatan terhadap alam, tetapi Matematika ditemukan dalam pikiran manusia.

Keberatan terhadap aliran ini adalah bahwa pandangan kaum intuisionis tidak   memberikan   gambaran   yang   jelas   bagaimana   matematika   sebagai pengetahuan intuitif bekerja dalam pikiran. Konsep-konsep mental seperti cinta dan benci berbeda-beda antara manusia yang satu  dengan yang lain.  Apakah realistis   bila   menganggap   bahwa   manusia   dapat   berbagi   pandangan   intuitif tentang matematika secara persis sama.

Apa yang diketahui secara intuitif bagi seseorang belum tentu sama bagi orang lain. Artinya cara seseorang mendapatkan pengetahuan yang pasti itu, tidak atau belum tentu berlaku bagi orang lain.

Pengetahuan intuisi ini kebenarannya sulit diukur. Karena berasal dari lapisan hati nurani seseorang yang terdalam. Benar tidaknya sangat tergantung kepada keyakinan orang tersebut. Oleh karenanya sulit diterangkan kepada orang lain. Orang lain maksimum hanya bisa meniru perilakunya yang dianggap sesuai dengan hati nuraninya sendiri.

Pengetahuan ini tergolong pengetahuan langsung. Tetapi tidak setiap orang mempunyai pengalaman yang sama.

  1. Penutup

Intuisionisme adalah  gerak hati, bisikan hati, atau kemampuan memahami sesuatu tanpa harus difikirkan, yang secara terminologi diartikan secara sebagai aliran atau paham dalam filsafat dalam memperoleh pengetahuan dengan mengutamakan intuisi atau gerak hati atau bisikan hati. Secara Epistemology, pengetahuan intuitif berasal dari intuisi yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung, tidak mengenai objek lahir melainkan mengenai kebenaran dan hakikat suatu objek.

Tokoh aliran intuisionisme Henry Bergson (1859-1941) mengatakan bahwa intuisi merupakan suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Unsur utama bagi pengetahuan adalah kemungkinan adanya suatu bentuk penghayatan langsung (intuitif),di samping pengalaman oleh indera. Setidaknya, dalam beberapa hal. intuisionisme tidak mengingkari nilai pengalaman inderawi, kendati diakui bahwa pengetahuan yang sempurna adalah yang diperoleh melalui intuisi.

Daftar Pustaka :

  1. Ahmad Tafsir. Filsafat Umum; Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, Bandung: Remaja Rosda karya, 2001
  2. Aqa, Rasionalisme dan Intuisionisme, Makalah, 23 Oktober 2009
  3. Douglas V. Steere, “Mysticism” a Handbook of Christian Theology, New York: World, 1958
  4. Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007
  5. Harold H. Titus, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang,1984
  6. Jujun S.Sumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1990
  7. Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat : Intuisionisme, Yogyakarta: Tiara wacana yogya, 2004
  8. Muhammad ‘Abid al-Jabiri, Bunyat al-‘Aql al-‘Arabi, Beirut: Markaz al-Thaqafi al-‘Arabi, 1993
  9. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2006
  10. William James, The Varieties of Religious Experience, New York: The Modern Liberty, 1932

 

Catatan Akhir :

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Intuisionisme diakses pada tanggal 10 Oktober 2015 Pukul 19.33

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun