Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kenaikan Tarif KRL Kurang Beralasan

4 Januari 2023   16:20 Diperbarui: 5 Januari 2023   05:40 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarif KRL Commuterline Jabodetabek hingga hari ini masih berlaku tarif lama sesuai Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 354 Tahun 2020 tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/ PSO). 

Terkait hal tersebut tarif yang berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2016 besaran tarif perjalanan Commuterline Jabodetabek Rp3.000,- untuk 25 km pertama, dan ditambahkan Rp1.000,- untuk perjalanan setiap 10 kilometer berikutnya.

Akhir tahun 2022 ramai dibicarakan perihal rencana penyesuaian tarif KRL pada tahun 2023 untuk orang kaya-miskin yang menimbulkan kontroversi.

Komunitas Pengguna Kereta Rel Listrik atau KRL Jabodetabek atau KRLmania menyerukan pendapatnya tentang rencana kenaikan. Mereka menilai praktek pembedaan tarif golongan ‘kaya’ dan ‘miskin’ akan berakibat persoalan transportasi yang ruwet.

“Pengguna KRL dan angkutan umum massal lainnya sebenarnya adalah pahlawan transportasi, anggaran, dan iklim,” kata Koordinator KRLmania Nur Cahyo dalam keterangan, TEMPO.CO Kamis, 29 Desember 2022.

“Penggunaan transportasi massal seperti KRL mengurangi melonjaknya BBM Subsidi dan Kompensasi, yang tahun 2022 ini saja dianggarkan lebih dari Rp 260 triliun. Dapat dibayangkan lonjakan APBN jika pengguna KRL sejumlah sekitar 800 ribuan pelanggan tetap beralih menggunakan kendaraan pribadi, serta mengisi pertalite dan biosolar subsidi,” lanjut Cahyo, yang menolak rencana penyesuaian tarif KRL.

Sementara itu respons KCI menanggapi penyesuaian tarif KRL Jabodetabek, Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan bahwa rencana penyesuaian tarif masih menunggu waktu yang tepat.

“KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan melalui DJKA terkait rencana penyesuaian tarif ini baik besaran dan waktunya,” ucapnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Sebagai pengguna KRL, kita bisa saja sependapat dengan KRLmania yang merujuk pada efisiensi dan efektivitas Kereta Api Indonesia sebagai transportasi massal dalam menjawab persoalan ruwetnya lalulintas dan subsidi BBM yang ditanggung oleh pemerintah. Dan di sisi lain, faktor penyesuaian tarif KRL dipengaruhi oleh inflasi.

Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada tahun 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini. Namun dapat dipahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun