Mohon tunggu...
Rahmat Sahid
Rahmat Sahid Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Wong Kebumen, ceker nang Jakarta, kandang nang Bekasi, Penulis Buku Sisi Lain pak Taufiq & Bu Mega, Penulis Buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Papua: Mengadu Domba Jokowi dan Anak Emasnya?

23 Agustus 2019   22:53 Diperbarui: 23 Agustus 2019   23:08 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlakuan Presiden Jokowi terhadap rakyatnya dari Papua dan Papua Barat jelas bisa dikiaskan sebagai perlakuan orang tua terhadap anak emas-nya, seperti halnya perlakuan Prabu Angling Dharma terhadap rakyat Malwapati. 

Perhatian Presiden Jokowi terhadap dua daerah di ujung Timur Indonesia itu juga bagai memperlakukan anak kesayangan dengan begitu sering ia mengunjunginya, bagai perlakuan Prabu Brama Kumbara terhadap rakyat Madangkara. Presiden Jokowi dalam memposisikan masyarakat Papua juga layaknya Raden Wijaya dalam memimpin Majapahit kala itu.

Namun begitu, betapapun arif bijaksana Prabu Angling Dharma memimpin Malwapati, toh tetap saja ada orang-orang seperti Durhandini dan Sudawirat yang terus menjadi provokator dan memusihinya. Bahkan, ada juga kerabat Malwapati sendiri yang menjadi duri bagi pemerintahan Malwapati. 

Maka, tak heran juga ketika Presiden Jokowi yang dalam periode pertama pemerintahannya begitu sering berkunjung ke Papua dan Papua Barat, juga begitu banyak menggelontorkan program dan infrastruktur, tetap saja ada benalu yang mencoba menggerogoti kewibawaannya.

Betapapun bijaksananya Brama Kumbara dalam mengayomi dan membangun Madangkara, juga tetap ada upaya-upaya dari sekelompok yang demi kepentingannya lalu membuat gerakan untuk mengadudomba, baik mengadudomba rakyat dengan penguasa, maupun mengadudomba internal pemerintahannya. 

Maka, Jokowi pun menghadapi tantangan yang tidak ringan betapapun ia berupaya sekuat tenaga menjadikan Papua dan Papua Barat yang berkeadilan seperti halnya daerah-daerah lain di nusantara ini.

Betapapun Raden Wijaya mencoba berdedikasi total untuk Majapahit yang didirikan bersama pejuang-pejuang yang terusir dari Singhasari kala pemberontakan Jayakatwang, toh dalam pemerintahannya juga terjadi rongrongan dari petualang yang maruk dengan kepentingan politiknya. 

Maka, upaya Jokowi membangun Indonesia maju dengan SDM yang unggul dari Sabang sampai Maeroke, termasuk di dalamnya ada Papua dan Papua Barat, juga dalam kenyataannya ada yang seperti sengaja menghambatnya.

Menganalogikan Papua Barat dan Papua sebagai anak emas Presiden Jokowi tidak berlebihan karena memang perhatiannya begitu nyata mulai dari Tol Udara, Tol Laut, BBM Satu Harga, Bangga Papua (BANGGA merupakan akronim dari Bangun Generasi dan keluarga Papua Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe), hingga program Papua Terang.

Sebagai anak emas pemerintahan Presiden Jokowi, Papua dan Papua Barat juga telah menunjukkan mereka bukanlah "anak durhaka" yang tak tahu berterimakasih. Perolehan suara Jokowi di Papua yang mencapai 90 persen dan di Papua Barat hampir mencapai 80 persen menunjukkan betapa rakyat di daerah ujung Timur Indonesia itu sangat mencintai Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun