Mohon tunggu...
Rahmat Sahid
Rahmat Sahid Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Wong Kebumen, ceker nang Jakarta, kandang nang Bekasi, Penulis Buku Sisi Lain pak Taufiq & Bu Mega, Penulis Buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waraskah Mereka yang Klaim Pemilik Politik Akal Sehat?

6 Mei 2019   19:16 Diperbarui: 6 Mei 2019   19:33 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diksi Akal Sehat di kancah politik Pilpres 2019, seolah dihegemoni oleh Koalisi Adil Makmur, koalisi partai politil yang mengusung pasangan Prabowo Subiyanto-Sandiaga Uno. 

Dalam berbagai kesempatan dan argumentasi, mereka seperti menjadi wakil dari politik yang mengedepankan akal sehat. Sementara terhadap kompetitornya, berbagai label negatif disematkan dengan begitu massif. Bahkan ada dari kubu Prabowo-Sandi yang dengan begitu gagahnya menyematkan diksi "Dungu" terhadap para pendukung pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Kini, puncak hajatan Pilpres 2019 telah usai, tinggal menunggu KPU mengumumkan siapa yang memenangi kompetisi.

Namun begitu, menarik untuk dicermati, betapapun Pilpres telah usai, dan proses rekapitulasi sedang dalam proses, tetapi nyatanya hegemoni Akal Sehat sepertinya masih coba dimainkan.

Mereka yang telah mengklaim menang dengan perolehan 62% justru yang terus teriak bahwa proses pemilu adalah curang. Lalu dengan dalih sebagai pemilik akal sehat, mereka tak mau mengakui apa yang akan diputuskan KPU pada tanggal 22 Mei nanti. 

Kalau begitu, maka wajar ketika kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin yang justru secara tidak langsung telah menggugat, sebenarnya yang mana politik akal sehat itu? Dan tepatkah ketika disimpulkan bahwa kemenangan pasangan 01 adalah kemenangan akal sehat?

Jadi, pertarungan pilpres dengan berbagai dinamikanya, ada semacam seleksi alam yang sekaligus menggugat "kewarasan" para pelaku politik yang mengklaim sebagai pemilik akal sehat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun