Mohon tunggu...
Rahmat Thayib
Rahmat Thayib Mohon Tunggu... Penulis - Sekadar bersikap, berharap tuna silap.

Sekadar bersikap, berharap tuna silap. Kumpulan tulisan saya: http://rahmathayib.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terima Kasih SBY Sudah Luncurkan Program Keluarga Harapan

28 Februari 2019   07:43 Diperbarui: 28 Februari 2019   07:52 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber video Demokrat

Setiap presiden pasti ingin yang terbaik bagi rakyatnya. Karena itu setiap presiden pasti meninggalkan warisan (legacy) yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tak terkecuali Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

Ketika mengemban amanah sebagai pemimpin puncak di Indonesia, kondisi tanah air memang belum sepenuhnya pulih dari krisis 1997-1998. Salah satu dampaknya, pada tahun 2004, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 36,15 juta jiwa. Jumlah ini sepadan dengan 16,69 persen dari total penduduk Indonesia.

Salah satu terobosan yang ditetapkan pemerintah SBY yang didukung penuh Partai Demokrat adalah Program Keluarga Harapan. Program ini adalah salah satu program pro-rakyat SBY yang menyasar rumah tangga sangat miskin (RTSM)

Pada mulanya PKH hanya diberlakukan di 7 propinsi, 48 kabupaten/kota dan melayani 387.928 RTSM. Berangsur-angsur PKH dikembangkan hingga akhirnya bisa beroperasi di seluruh provinsi Indonesia di Indonesia pada tahun 2012.

Mula-mula PKH memang terfokus pada bantuan pembiayaan kesehataan dan pendidikan bagi RTSM. Selain memberikan dana tunai secara tetap, PKH juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak RTSM yang duduk di bangku SD dan SMP. Ibu hamil dan menyusui juga mendapat dukungan sosial darai PKH.

Namun, menginjak waktu, PKH kemudian disingkronkan dengan program kewirausahaan masayarakat. Pilihannya ada dua ketika itu: Kelompok Usaha Bersama atau Ekonomi Usaha Produktif (KUBe dan EUP).  

KUBe adalah salah satu program pemerintah yang ada pada Kementerian Sosial RI yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha untuk mengelola UEP. Untuk penguatan bagi perserta PKH dan KUBe/UEP, pemerintah juga melibatkan fasilitator yang berkompeten.

PKH rupanya sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini berkontribusi aktif untuk menurunkan tingkat kemiskinan di tanah air. Pada 2014 ketika meninggalkan istana negara, pemerintah SBY berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar 8,42 juta jiwa. Tingkat kemiskinan juga menurun menjadi 10,96 persen yang artinya tak sampai 1 persen lagi untuk mengejar tingkat kemiskinan di bawah satu persen.

Hari ini kita sama-sama paham kalau PKH, juga KUBe/UEP telah diadopsi oleh pemerintahan Jokowi.  Alhamdulillah hasilnya sudah kelihatan meskipun masih tertinggal jauh dari era pemerintahan SBY. Selama empat tahun pemerintahannya, Jokowi berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 1, 3 persen, atau sekitar 2 jutaan orang.

Kenapa Jokowi mempertahankan PKH dan KUBe/UEP? Tentu karena program-program ini adalah program yang baik dan bersifat pro-rakyat. Karena itu, patutlah kita berterima kasih kepada pemerintahan SBY yang didukung Partai Demokrat yang telah meluncurkan PKH dan KUBe/UEP. Berkat kepiawaian SBY mencarikan solusi untuk kemiskinan di Indonesia, sebanyak 8,42 juta orang berhasil keluar dari jerat kemiskinan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun