Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Sunset Akhir Ramadhan di Pantai Losari Makassar

16 Juli 2015   00:37 Diperbarui: 16 Juli 2015   00:59 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Anging mammiri kupasang , Pitujui tontonganna,Tosaroa takkalupa

Battumi anging mammiri, Anging ngerang dinging-dinging,Namaran tasa ribuku”

Sebagian pasti sudah mengenal cuplikan lagu romantis yang berasal dari selatan bumi Sulawesi tepatnya dari bumi Anging Mammiri, Makassar. Lagu yang bercerita tentang angin sepoi-sepoi berhembus dan meresap ke dalam tulang rusuk dan terkadang membuat orang terbuai. Lagu romantis berbalut sunset di suatu senja indah dan sejuk, begitulah aku melewatkan buka puasa bersama keluarga di saat-saat akhir Ramadhan..

Bertempat di salah satu café di sebuah hotel yang dermaganya tepat berada di atas laut selat Makassar, kami melewatkan waktu buka puasa setelah tiba di kota yang tadinya bernama Ujung Pandang ini beberapa hari yang lalu. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Makassar jika tak menyempatkan diri menikmati indahnya sunset di tepi Pantai Losari. Pantai yang berada di pusat Kota Makassar ini memang adalah tempat terindah bagi warga kota Daeng ini untuk ‘ngabuburit’.

Tak heran jika menjelang senja khususnya di bulan Ramadhan, ratusan warga Masyarakat Makassar memadati tempat ini sambil menunggu detik-detik berbuka puasa. Barisan pedagang makanan termasuk penjual pisang epe’,makanan khas Makassar siap tersaji untuk para pengunjung yang akan berbuka puasa.

Berbagai aktifitas dilakukan warga masyarakat khususnya kaum muda saat ngabuburit. Selain mengobrol dan mengambil foto-foto, beberapa pemuda juga melakukan latihan skate board. Sejak di revitalisasi beberapa tahun yang lalu, Pantai Losari memang terasa lebih indah dan bisa digunakan oleh masyaraat setempat untuk berbagai aktifitas. Sayangnya, kehadiran pedagang kaki lima (PKL) dan sampah yang berserakan di beberapa tempat terasa mengganggu pemandangan.

Langit biru nan cerah nyaris tanpa awan, perahu nelayan yang hiir mudik dan dari kejauhan kapal-kapal besar mengapung di atas air laut yang tenang menjadikan suasana sore di pantai ini selalu ‘ngangengin’. Bulan Ramadhan yang tersisa sehari lagi terasa sangat indah dan ada perasaan berat untuk melepaskannya. Beberapa foto-foto keindahan Sunset Losari bisa di saksikan di tulisan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun