Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Generasi Youtuber dan Matinya Televisi Rumah

12 November 2019   04:29 Diperbarui: 19 November 2019   07:27 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Gambar oleh Mudassar Iqbal dari Pixabay

Di era kemudahan mengakses informasi melalui banyak saluran media digital saat ini, saya melihat fenomena baru yang mungkin sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir di sekitar, yakni berkurangnya penonton televisi dan bertambahnya penonton atau viewer YouTube. Dan ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di banyak belahan dunia lainnya.

Pemirsa televisi lambat laun akan berkurang dan digantikan oleh layanan digital video streaming seperti You Tube. Contoh kecil, di rumah saya dengan tiga anak saya yang berumur 8, 6, dan 5 tahun adalah pemirsa setia You Tube. 

Setiap hari mereka tonton dibandingkan televisi flat 60 inci yang sering terabaikan dari pandangan anak-anak begitu juga dengan anak-anak tetangga sekitar rumah saya, dan anak-anak keluarga besar serta anak-anak di kantor mereka semua adalah pemirsa you tube bukan pemirsa setia televisi lagi.

Padahal kadang saya perhatikan acara yang mereka tonton di You Tube melalui layar smartphone android kurang lebih sama dengan yang ditayangkan di televisi seperti upin-ipin, litte ponny, doraemon, dan beberapa kartun anak-anak lainnya

Tetapi para bocah itu lebih tertarik menyaksikannya di layar kecil 6 inci smarphone dibandingkan layar televisi yang lebih besar, bahkan mereka bisa berebut smartphone untuk menonton channel di You Tube daripada berebut remote tv yang makin sering mereka abaikan .

Kenapa mereka lebih tertarik menonton You Tube daripada menonton TV?

Jawabannya rata-rata anak-anak tersebut adalah sama, karena You Tube menyediakan tontonan apa yang ingin mereka lihat dan apa yang mereka mau dan ingin diketahui. Bahkan mereka bisa jadi pemain di channel tersebut.

Lebih dari itu mereka bisa unggah video yang mereka buat untuk di-share ke banyak channel. Berbeda dengan acara TV yang mungkin akan menonton karena jadwalnya sudah tersusun sesuai agenda.

Pilihan acara yang terbatas apa yang sedang ditayangkan, sedangkan di You Tube anak-anak bisa melihat apa yang ingin mereka lihat dalam hitungan detik, karena ada jutaan video dari beragam jenis genre yang diupload di You Tube setiap harinya.

Apakah Anda masih ingat saat Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan kunjungan ke Pekanbaru, Riau, untuk merayakan Hari Anak Nasional 2017, Juli lalu? Kala itu ada satu momen yang membuat Presiden ke-7 RI itu tertawa terpingkal-pingkal.

Tepatnya, saat ia menanyai bocah bernama Rafia Fadila, siswa kelas VI SDN 36 Pekanbaru, Riau, cita-citanya kelak.

Spontan Rafia menjawab, "Jadi You Tuber, Pak", suatu profesi yang tak ada dalam benak dan khayalan di generasi yang lahir sebelum tahun 1980 an mungkin, tapi suatu profesi yang lumrah bagi generasi milineal di zaman sekarang

You Tuber, istilah yang dalam beberapa tahun ini digunakan masyarakat umum untuk mengacu pada aktivitas membuat video pribadi kemudian diunggah ke media sosial bernama You Tube. Begitu kamus Oxford menyebut.

Saat ini, You Tuber telah menjelma menjadi profesi baru di tengah kehidupan social masyarakat, setidaknya bagi anak anak muda kreatif. Pasalnya, dengan membuat video dan ditonton masyarakat luas, mereka bisa mendapatkan keuntungan, baik eksistensi atau finansial.

Dan, tak jarang mendapatkan kedua hal tersebut secara bersamaan. Tapi tak selamanya jumlah pelanggan berkolerasi dengan penonton. Sejauh ini, akun-akun yang fokus pada dunia pendidikan lebih banyak diikuti masyarakat. Sedangkan rata-rata jumlah penonton per akun terbanyak berasal dari genre permainan (game).

Untuk melihat seberapa banyak penonton YouTuber dibandingkan penonton televise, penulis kutip dari riset KataData dan Beritatagar.id dan didapat hasil sebagai berikut:

sumber: berita tagar
sumber: berita tagar
Dari data yang penulis kutip dari berita tagar.id tahun 2017 lalui terlihat nama-nama YouTuber yang lebih banyak ditonton pemirsa yo tube daripada pemirsa televisi.

Sebut saja nama-nama seperti Raditya Dika dan Ria Ricis yang lebih banyak ditonton pemirsa you tube daripada pemirsa televisi di channel mereka dan untuk tahun 2019 siapa yang tak kenal dengan Atta Halilintar yang kabarnya jadi YouTuber terkaya di Indonesia dan terbanyak dilihat oleh penggemar you tube di Asia, mereka terkenal jadi artis berkat you tube dan bukan televisi.

Lambat laun saya jadi meramalkan penonton televisi akan tergerus, berkurang dan nasib televisi bisa sama dengan koran cetak yang terdisrupsi media digital online, dan berdasarkan riset data di techniasia penulis mendapat fakta lagi sebagai berikut

Dengan lebih dari satu miliar pengguna per bulan di seluruh dunia---hampir sepertiga dari jumlah pengguna internet secara keseluruhan---You Tube merupakan salah satu platform online paling populer saat ini. 

Popularitasnya diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna. Bahkan, lembaga riset pasar Statista memprediksi bahwa jumlah penggunanya akan mencapai angka 1,8 miliar orang pada tahun 2021 nanti.

Popularitas tinggi tersebut dilatarbelakangi oleh meningkatnya nilai guna platform berbagi video tersebut terhadap pengguna internet. Pengguna internet mengunjungi YouTube bukan hanya untuk mendapatkan hiburan, tetapi juga untuk belajar atau mendapatkan informasi. 

Google mengatakan bahwa 57 persen pengguna YouTube mencari konten hiburan, serta 86 persen juga menyatakan terbiasa mengunjungi situs tersebut untuk mempelajari informasi baru.

Pengguna internet mengunjungi YouTube bukan hanya untuk mendapatkan hiburan, tetapi juga untuk belajar atau mendapatkan informasi. Artinya anak-anak kita akan lebih memilih mencari informasi dan hiburan di chanel you tube bukan televisi di rumah yang lambat laun mati ditinggal pemirsanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun