Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Air Hujan Jadi Minuman di Kota Pontianak

6 Oktober 2017   14:05 Diperbarui: 6 Oktober 2017   14:36 2108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :bibitbunga.com

Hujan adalah peristiwa alam yang umum terjadi di bumi Khatulistiwa, jatuhnya hujan bisa dianggap dengan bermacam ekpresi ada yang menggerutu kedinginan, ada yang bergembira ada yang bersedih dan yang pasti ada yang bersyukur karena tanamannya tersirami air sehingga segar kembali, tempat  penyimpan air penuh yang berarti ada stok air untuk bertahan hidup. Di Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa, air hujan merupakan sumber air minum utama, sehingga hampir di setiap rumah tangga penduduk memiliki bak penampung air hujan untuk minum dalam  bentuk gentong, semen, jeriken atau tangki air dari fiberklas.

Sulit dibayangkan jika Kota Pontianak tidak mendapat limpahan air hujan, lebih dari dua minggu yang merupakan stok minimal rata-rata air gentong penduduk , maka bisa terjadi krisis air bersih. Air hujan diandalkan karena air sumur dan sungai di Kota Pontianak keruh penuh pencemaran limbah merkuri hasil pembuangan limbah pabrik dan rumah tangga sehingga tidak aman untuk dikonsumsi, Air PDAM juga tidak bisa dikonsumsi untuk minum. 

Sehingga PDAM yang singkatan resminya  Perusahaan Daerah Air Minum, diplesetkan menjadi Perusahaan Daerah Air Mandi, karena kualitasnya hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Alternatif lain? banyak sih ada air galon atau air isi ulang yang industrinya cukup banyak dikerjakan rumah tangga, tetapi ongkosnya lumayan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Harga isi ulang galon 10 liter pada tahun 2017 rata-rata 5000 rupiah, untuk isi ulang ditempat dan 8ooo rupiah jika ditambah ongkos antar kerumah. Dan Galon 10 liter tentu tidak cukup seminggu jika digunakan untuk 4 orang anggota keluarga masak dan minum sehari-hari. Jika konsumsi minimal 1 orang 1,5 liter sehari, maka untuk keluarga kecil 1 hari bisa menghasiskan 6 liter air  perhari untuk sekedar konsumsi minuman.

Air hujan merupakan anugerah Tuhan yang seharusnya disambut baik, karena memberikan penghidupan, menyirami tanah yang gersang, mendinginkan suhu yang panas dan memberi dahaga bagi yang haus, di Pontianak mayoritas konsumsi air minum bersumber dari air hujan yang direbus mendidih, bahan baku air masakan, buat kopi, teh dan susu anak-anak hampir sebagian besar menggunakan air hujan yang dimasak, selain itu penggunaan dispenser juga digunakan di beberapa rumah tangga terutama di daerah komplek perumahan, perkantoran asrama, tempat kost dan bangunan yang tidak memiliki cadangan air hujan maka air galon jadi alternatif. 

Dengan resiko tambahan biaya dan harus memilik stok, minimal 2 galon. Karena air galon juga sistem isi ulangnya mengandalkan sumber dari mata air yang berada di luar Kota Pontianak dengan perjalanan tempuh bisa mencapai 2 jam lebih. Sehingga jika perusahaan penyedia sumber air isi ulang ke depo-depo isi ulang di Kota Pontianak terlambat atau tertunda ,maka air galon juga bisa langka , biasanya terjadi pada musim kemarau dimana permintaan air minum meningkat.

Jadi sambutlah hujan dengan senyum sebagai anugrah Allah dari langit untuk kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun